webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Khoa huyễn
Không đủ số lượng người đọc
56 Chs

-

Saya akan berhenti setelah bulan ini selesai

"Wanna be my encouragement for some time, i need you" -Yangyang Abdi Pratama

.

.

Viona ketiduran dengan sebuah buku yang ada di pelukannya, tadi malam dia lagi membaca novel pemberian Jeno tiba-tiba saja matanya semakin berat dan berakhir terlelap. Iya Jeno jadi membelikan dua buah novel keinginan gadis itu walaupun harus ada sedikit perdebatan karena Viona merasa sungkan. Sayangnya adu kekeras kepalaan dimenangkan oleh Jeno lagi, serius padahal Viona udah hampir meledak waktu berdebat ditempat parkiran. Dia bisa saja langsung membayar saat sudah mendapatkan novel tapi Jeno tentu langsung mencegah didepan kasir dan segera mengeluarkan kartu kreditnya.

Bagaimanapun juga Viona sudah sering memberatkan laki-laki itu, memang rezeki itu tidak boleh ditolak tapi kalo keseringan kan jadi malu-maluin.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com