webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Khoa huyễn
Không đủ số lượng người đọc
56 Chs

38. Gulali

"Terbayang wajah manis semanis madu, saat rasa ingin bercumbu namun titah larangan sempat tertumpu, rasa kalut pun sempat terburu." -Rifaul Haechan Andriansah

.

.

Haechan berhenti di depan box ice cream berniat mengambil dua buah kotak ice cream Walls, setelah mendapatkan apa yang di inginkan dia pun menemui gadisnya.

"Nih be kesukaan kamu kan?" Laki-laki itu menyerahkan dua kotak ice cream kepada gadisnya, gadis itu kegirangan sampai matanya berbinar-binar.

Somi menerima dua kotak ice cream tersebut sambil tersenyum simpul penuh kemenangan, "Makasih ya echan sayanggg..." Ujar gadis itu sambil menarik-narik lengan Haechan, laki-laki itu pun hanya mengangguk sambil ikut tersenyum.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com