webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Khoa huyễn
Không đủ số lượng người đọc
56 Chs

36. Rindu

"Missing she is like missing one thing that has been in my heart for a long time." -Gabriello Felix Anderson

.

.

Felix mengambil teh yang di buatkan oleh gadis itu, dia menyeruput seperempat bagian gelas lalu tersenyum manis ke arah sang gadis. Gadis itu pun juga ikut tersenyum malu-malu. Gadis dengan nama yang cantik Adelia Putri, seseorang yang kini tengah membuat jantung seorang laki-laki di depannya berdebar tak karuan.

Laki-laki itu meneguk teh kembali saat di rasa tenggorokannya mengering karena gugup, Adelia saja sampai salah tingkah tidak mampu menatap laki-laki itu.

"Kalian nggak mau jalan-jalan keliling kampung? lia ajakin felix jalan-jalan sore sana." Ujar Taeil.

Gadis yang di panggil Lia tersebut menoleh ke kakaknya, "Hah? Sekarang?" Tanya sang gadis sambil mengedip-ngedipkan matanya terlihat sangat lucu dan menggemaskan apalagi wajahnya yang kecil menambah keluguan sang gadis, seperti layaknya anak yang baru gedhe atau bisa di sebut ABG.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com