webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Khoa huyễn
Không đủ số lượng người đọc
56 Chs

30. Sapaan Pagi

"Semburat cahaya menerpa wajah bak permata di tengah guratan nirwana." -Arsasena Doyoung Hammid

.

.

"Gue pergi dulu, assalamuálaikum." Ujar Jaemin sambil berjalan keluar kontrakannya.

"Waálikumsalam," sahut Jeno, dia tengah menyiapkan peralatan praktikumnya. Kalau Jaemin, dia akan menjemput kekasihnya di kosan.

Setelah selesai bersiap, Jeno menutup seluruh pintu dan menggeblok tas punggungnya. Semua pintu telat dia tutup begitu pula gerbang depan rumah kontrakannya. Setelah urusannya selesai, dia pun berjalan ke parkiran tak lupa mengabari Viona kalau dia akan segera menjemputnya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com