webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 57 - Judul Bab Kosong

Tak lama kemudian mereka tiba disebuah lapangan yang lumayan besar dan berbentuk bundaran yang dikelilingi pepohonan serta terdapat beberapa batuan besar ditengahnya.

"Dimana kita paman,!?!" tanya Ridho yang sejak tadi sangat tidak sabar ingin bertanya semenjak meninggalkan halaman Markas, dia penasaran kemanakah paman Rasyid akan membawa mereka.

"Ini adalah tempat latihan guru kalian,!!! ... Dulu disini dia sering berlatih sendiri jika tidak menjalani misi, banyak jurus dan skill yang dia ciptakan disini,!!!" ungkap paman Rasyid yang menjelaskan latar belakang tempat yang dia tuju.

"Benarkah paman,!?!" semangat Arman, ketika mengetahui bahwa disini merupakan tempat berlatih guru Bahar, guru yang sangat dia sayangi, selama ini guru Bahar tidak banyak menceritakan tentang masa lalunya kepada mereka berdua, namun kini ketika bersama paman Rasyid, mereka bisa mendengar banyak cerita tentang sosok guru Bahar.