webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 402 - Judul Bab Kosong

"Apakah kamu akan menyerang atau tidak?" Ketika Frame mendengar apa yang dikatakan lawannya, awalnya dia bereaksi bingung, tetapi kemudian ketika dia akhirnya mengerti apa yang dikatakan, Frame tidak bisa menahan senyum. Dia sekali lagi merasa senang.

"Akhirnya lawan yang tidak gila. Ayo bertempur dengan benar! Aku Frame dari suku iblis bertanduk. Sebutkan namamu!"

"Aku Ansari prajurit terkuat dari suku iblis batu."

Setelah keduanya memberikan nama mereka, Frame mengambil posisi ofensif, tangan kanannya terulur ke depan, tangan kirinya di pinggang. Di sisi lain, Ansari mengambil posisi bertahan sambil menutupi semua vitalnya, dia mengencangkan ototnya hingga ekstrim.

Ketika Frame melihat lawannya mengambil posisi seperti itu, dia merasa sangat gembira. Lawan yang tampaknya telah memfokuskan segalanya pada pertahanan, ini adalah pertama kalinya dia melawan seseorang seperti ini. Frame tidak lagi ragu-ragu berlari ke depan dan melepaskan rentetan pukulan dan tendangan.