webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 365 - Kalian Lemah

Meskipun tehnik Aura itu dimaksudkan sebagai tingkat menengah cara mereka digunakan, telah membuat mereka hanya sedikit lebih baik daripada tehnik Aura tingkat rendah. Juga, mantra ada di semua tempat. Seluruh pertunjukan itu konyol dalam pandangan Frame.

Di sisi lain, para siswa yang menonton pertempuran kagum dengan berapa banyak tehnik Aura yang digunakan pada saat yang sama. Mereka mulai berpikir bahwa mungkin sebenarnya sedikit lebih menyenangkan untuk menjadi seorang penyihir tempur.

Wasit hampir siap untuk mengklaim pertempuran berakhir ketika dia melihat tehnik Aura akan mengenai Frame. Bahkan penyihir tingkat tinggi seperti dirinya akan merasa kesulitan untuk memblokir semua serangan itu. Apalagi jika penyihir yang bersangkutan bahkan tidak mengucapkan tehnik Aura. Sebaliknya, Frame hanya berdiri di sana menguap, seolah-olah dia ingin mati.