webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 313 - Bandit

"Yang terakhir adalah yang paling berbahaya," jawab Arman sedikit terguncang ketika dia ingat penampilan bandit terakhir yang mereka hadapi.

Sementara keduanya melakukan diskusi kecil mereka tidak peduli tentang bandit di sekitarnya, para bandit yang bersangkutan benar-benar dilupakan. Mangsa mereka bertindak seolah-olah mereka tidak ada di sana.

"APA ITU-" pemimpin para bandit mulai meneriakkan sesuatu, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa pun tentang penggunaan, Arman muncul di hadapannya dan mencengkeram lehernya.

"Betapa kasarnya kamu berteriak seperti itu. Tidak bisakah kamu melihat kita sedang berbicara," Arman tersenyum pada pemimpin bandit yang sekarang berjuang untuk bernafas. Bandit-bandit di sekitarnya yang melihat seberapa cepat Arman bergerak, terkejut dan sekaligus takut. Yang lain tahu bahwa mereka mengacaukan seseorang yang tidak seharusnya mereka macam-macam.