webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 300 - Sebuah Hukuman Part 2

"Baiklah, ambil anakku," Hendrick mengepalkan tangannya dengan frustrasi karena tahu dia tidak bisa melakukan apa-apa.

"Ayah! Tidaaak! Jangan lakukan ayah ini! Tolong, tolong aku!" Cristian berteriak dan berteriak tetapi Hendrick bahkan tidak repot-repot memandangnya.

Ketika Arman hendak mencungkil mata Cristian, seseorang sekali lagi menyela.

"Apa yang terjadi di sini?"

"Demi Dewa! S," teriak Arman penuh amarah dan jengkel.

Saat Arman mendengar orang lain muncul, dia siap untuk memulai pembantaian. Arman kemudian memandang siapa pun yang datang dan melihat wajah yang dikenalnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Arman yang hendak menghancurkan siapa pun yang datang berikutnya sekarang mengerutkan kening pada pendatang baru.

Anca yang masih berjuang di bawah tekanan Arman senang melihat orang yang datang.

"Keponakanku, katakan pada temanmu untuk berhenti melakukan apa pun yang dia lakukan," Anca memandangi pendatang baru Lori sambil berkeringat deras.

"Master, ada apa ini?"