webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 241 Judul Bab Kosong

Andi yang pergi setelah dia selesai berbicara dengan Henry, bahwa Andi yang tampak dan terdengar mendominasi sebelumnya, sekarang terengah-engah di bawah pohon. Meskipun dia terlihat santai ketika menghadapi musuh, sebenarnya Andi sudah memaksakan tubuh Arman sampai batasnya. Teknik yang baru saja digunakannya adalah yang terlemah, beberapa di antaranya bahkan bukan teknik tebasan pedang sederhana, namun tubuh Arman memerlukan banyak hal untuk melakukannya.

Tebasan Andi dilakukan dengan sinkronisasi sempurna dengan tubuhnya, pikirannya, rohnya, dan energi Aura. Biasanya dalam tubuhnya sendiri dia tidak akan menyadari bahwa dia melakukan ini setiap kali dia mengayunkan pedangnya, karena tubuhnya begitu kuat sehingga tidak mengganggunya. Namun sekarang karena dia menggunakan tubuh yang lebih lemah yang tidak bisa menangani gerakan seperti itu, seluruh tubuhnya terasa sangat kesakitan.