webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 195 - Utusan Andre Part 2

------

Disisi lain, Indah yang berada di pasar telah di ikuti oleh beberapa pria yang memakai penutup kepala. Kelompok itu tidak lain adalah Utusan dari Andre yang meminta mereka untuk membunuh mereka bertiga.

Indah lantas memancing mereka ke sebuah gang kecil yang sepi, setibanya disana, Indah langsung mengeluarkan Busur miliknya dan mengarahkan kepada kelompok tersebut. Satu tarikan busur mengeluarkan beberapa anak panah yang telah dialiri oleh Aura, tak ada yang lolos dari bidikannya, semua tepat mengenai dan menembus tulang tengkorak kepala mereka.

Setelah melakukan itu, Indah lantas kembali kejalan utama dan berjalan seperti tidak terjadi apa-apa. Tak lama setelah Indah meninggalkan gang kecil itu, para pengunjung pasar mulai memadati karena melihat banyaknya mayat yang tergeletak di sana dengan panah yang menembus tulang tengkorak kepala mereka.

-------