webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 164 - Pembunuh Bayaran Part 2

------

Setelah beberapa detik menyerang Arman, ketiga belas pria itu akhirnya menyadari apa yang terjadi. Arman telah memejamkan matanya dan tidak hanya karena dia belum bergerak dari tempat dia berdiri sejak awal. Dia bahkan belum menyerang mereka, tetapi dia hanya melakukannya sekali dan itu adalah untuk memotong tali yang melekat pada pisau. Selain dari waktu itu yang telah dilakukan Arman terus membelokkan serangan mereka.

Pada saat itulah, mereka tahu monster macam apa yang sebenarnya mereka hadapi. Baginya, mereka bahkan bukan lawan untuk dianggap serius oleh Arman. Jadi itu sebabnya dia begitu acuh tak acuh tentang menjadi sasaran mereka.

Karena menyadari akan hal itu, ketiga belas pria itu lantas memutuskan untuk melarikan diri sementara mereka memiliki kesempatan. Tidak masalah jika mereka tidak dapat membunuh Arman sekarang, selama mereka masih hidup mereka dapat mencoba lagi dilain kesempatan, dengan rencana yang lebih baik.