webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 141 - Menjelajahi Reruntuhan Part 4

Arman lalu mulai mengalirkan Aura di telapak tangannya yang mengarah ke salah satu Golem Baja tersebut, dirasa sudah cukup.dia lalu meneriakkan "Pulling Hand" Saat Arman meneriakkan Tehnik Aura miliknya, Golem baja itu lalu tertarik kearah Arman. Setelah di jarak yang cukup dekat, Arman lalu membatalkan Tehnik Aura Pulling Hand dan mengganti dengan Fire Hand yang membuat Golem baja itu meledak lalu menguap menjadi Aura.

Dewi yang melihatnya hanya tersenyum puas ketika melihat Tehnik yang dikeluarkan oleh Arman.

Ledakan itu membuat kedua Golem baja yang tersisa saling melihat dan menyerang secara bersamaan, namun dengan sigap Arman menyerang mereka dengan tehnik beladiri yang dia miliki. Pukulan demi pukulan terarah kebagian yang merupakan kelemahan Golem baja tersebut, ternyata selama pertarungan sebelumnya dia telah memperhatikan hal itu.