webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Bab 110 - Ujian Seleksi Part 1

Mendengar penjelasan dari ayahnya membuat Rini merasa sedikit bersalah, dia tidak bermaksud seperti itu. Dia pun menundukkan kepalanya kearah ayahnya dan paman Rasyid seraya berkata: "Maaf Ayah, maaf paman.!! Aku tidak ada bermaksud seperti itu, sejujurnya Aku merasa sangat senang ketika mendapatkan zirah ini. Tapi Aku tidak menyangka jika bentuknya akan sama seperti milik ayah, tapi aku sangat senang jika zirah milikku jauh lebih kuat dibandingkan punya ayah. hehehe.!!!".

"Hahaha, Dasar anak muda, maafkan dia Kawan.!!" ucap paman Sapto seraya menepuk pundak paman Rasyid.

"Tidak apa-apa kawan, zirah miliknya memang jauh lebih kuat dibandingkan milikmu. Aku yang minta maaf padamu.!!" balas paman Rasyid.

"Heh.!! hahaha.!!" tawa paman Sapto.

Mendengar paman Rasyid yang bercanda, membuat Arman dan yang lainnya ikut tertawa bersama. Setelah sesi pemberian hadiah berakhir mereka lalu melanjutkan menikmati makanan yang telah tersaji.