webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 7: 10 Armed Giant pt. 2

Dengan cepat Gumara memutarkan kuas besarnya seraya melukiskan 4 batang senjata yang melayang di atas bahu dan kepalanya.

[Karya Air]

[Tingkat 6]

"(Tombak Ular)"

"Nyubessi Ula!"

Tergambarlah 4 tombak yang masing-masing matanya terarah kepada sang cumi-cumi raksasa.

Bersama dengan tangan kanannya yang masih tersibukkan oleh tentakel yang terus menerjang, Gumara mengayunkan kuas di tangan kirinya, memberi perintah pada keempat tombaknya untuk lekas menyerang hewan besar itu.

Dan melesatlah mereka, bagai peluru-peluru yang lapar, tertuju tepat pada mulut dari makhluk itu.

*Tang!* *Tak! *Kletak!* *klang!*

Hanya saja sayang, pemuda itu salah memperkirakan kekerasan dari lubang makanan sang cumi-cumi. Sepasang paruh yang terpasang di sana bisa dengan kuatnya menangkal keempat 4 tombak yang menerjang ke arahnya.

"Walah…"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com