webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 6: Yaksha

Oleh: Polar Muttaqin

Pertarungan berlanjut ganas, sementara kedua kakak beradik masih dalam misi mereka membersihkan para pengguna tumbuk lada.

"Di sana kak! Ia tampak fokus dengan senjatanya."

"Baiklah! Kita harus mematikan mereka agar tak lagi meregenerasi perisai-perisai menjengkelkan itu."

Di antara pepohonan tinggi, terlihat 2 jenis cahaya yang saling beradu tiada henti-hentinya. Merah maroon dan jingga, 2 warna yang menghias gelapnya seisi hutan bersama suara tebasan, tembakan dan jeritan dari mereka yang gugur.

"Ngefek gak?"

"Ngefek kak! Perisai yang disana gak tergenerasi lagi!"

"Bagus, kita lanjut!"

Seiring berjalannya malam, jumlah perisai Kaos yang menampakkan dirinya di atas Halaman Kota turut semakin berkurang.

Mau sebanyak apapun jumlah para Uhndak, mau sekeras apapun meriam mereka, itu semua tak akan cukup untuk menghentikan Manggala yang kian ganasnya membantai kaum mereka.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com