webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 6: Briefing

Oleh: Manggala Kaukseya

Jam menunjukkan puku 13.00, saatnya para anggota regu ini untuk berkumpul dan memulai briefing kami.

"Semuanya turun ke restoran di lantai dasar, bawa alat tulis kalian semisal kalian butuh mencatat."

Ucapku melalui logam komunikasiku yang tersambung pada ke-23 anggota lainnya.

"Dimengerti."

Tak butuh waktu lama hingga mereka mulai mendatangkan diri dan mengisi tiap kursi yang telah aku dan Lavani sediakan.

Untuk aku menata 12 meja yang masing-masingnya bisa diisi 2 orang. Formasi transpesium rapat ini terbagi menjadi 3 sisi, serong kiri, tengah, dan serong kanan.

Pada tiap-tiap sisinya terdapat 4 meja yang berbaris dua ke samping dan dua ke belakang.

Di dua meja terbelakang pada sisi tengah, duduk ke-4 Ambawak semenjak tubuh mereka yang besar, sehingga berada di bagian depan akan menghalangi anggota lain.

Sementara Dakruo duduk di lantai tepat di sebelah teh sena pada ujung kanan depan formasi susunan meja rapat.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com