webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 40: Meet the Family pt. 2

Oleh: Manggala Kaukseya

"Kenalin Ni, Nya, ini Adeline Himesh, adiknya Imah."

"Salam kenal."

Adeline menundukkan pandangannya dengan kedua tangannya saling menggenggam di depan badannya. Gadis itu terlalu sopan… ia benar-benar butuh lebih banyak bergaul di Dunia luar.

Mungkin setelah 1 bulan hidup bersama kami, sikapnya akan lebih leluasa. Layaknya Lavanya yang kini sudah amat sering menggoda Lavani yang teramat pemarah.

"Ah iya… salam kenal… juga."

Kurasa kesejukan gadis es ini cukup untuk meredam amarah Lavani dan membuatnya jatuh canggung. Mungkin aku tak perlu khawatir dirinya akan mengisengi Adeline.

"Kamu, sedang mengunjungi kakakmu?"

AHAHAHA gila sopan banget, coba aja si Imah, 'Ngapain kamu ke sini!?' pasti udah begitu.

"Enggak kok, aku ke sini bersama kak Mang." Jawab Adeline dengan lembut dan manisnya.

"Bersama kak Mang?" Lavani pun menoleh ke arahku bersama berjuta pertanyaan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com