webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 34: Air Cycle

Perairan semakin mencerah dan atmosfir di wilayah ini berubah dari biru gelap ke biru terang.

"Baiklah, saatnya melanjutkan investigasi!"

Kini dengan kehadiran mentari, meneliti segala macam sistem yang mengatur halte itu akan semakin mudah.

Gumara meminta beberapa Lukautim untuk membantunya menggali pasir-pasir yang menutupi lantai wilayah, semenjak jika pemuda itu sendiri yang melakukannya, akan terdapat resiko kekuatannya akan merusak pipa-pipa yang hendak di telitinya.

"Ikuti saja pipanya! Kita hanya perlu mencari sumbernya."

Sebenarnya Gumara bisa saja langsung mendatangi penjaga Kuil untuk mendapat segala informasi tentang wilayah ini, namun dirinya sedang tenggelam di dalam mood penjelajahan.

"Sepertinya dugaan kita benar Yang Mulia."

Pipa yang mereka ikuti berhenti tepat di kubah Kuil Air. Tabung-tabung itu terhubung langsung dengan dinding kubah, yang dibuat layaknya sebuah pintu udara berbentuk lingkaran.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com