webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 31: Wound

Tak lama setelah selesai dengan Cecilia, Gumara menyadari ada yang berbeda dengan perairan di sekelilingnya.

Mereka terlalu… tenang.

"Hmm? Apa perangnya sudah selesai?"

Ia pun menengokkan badannya untuk mengecek ke arah di mana Martina dan Costancia bertempur sebelumnya. Tak ada satupun proyektil yang berkeliaran, ataupun suara yang merambat.

Yang terlihat hanyalah air yang memerah, kian keruh dan kental, bersama ribuan Spia yang mengambang perlahan ke atas, terbawa menuju permukaan.

Namun sayangnya tubuh-tubuh itu akan kembali turun ke lantai wilayah, karena teremukkan dan memadat, oleh tekanan zona Mesopelagik di luar area Kuil Air.

"Yang Mulia~"

Suara Cia bisa terdengar memanggil Gumara dari kejauhan.

Pemuda itu pun menoleh, dan ia bisa melihat gadis itu tengah berenang ke arahnya bersama Martina, dengan senjata keduanya yang sudah tak lagi tertenteng di tangan mereka.

"Ih… kok Yang Mulia kotor banget, Selir Militer tadi mana?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com