webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 26: A Beach Near a Sea of Letters

Oleh: Manggala Kaukseya

Akhirnya selesai sudahlah tugasku di pelatihan ini. Sekarang semuanya bergantung pada mereka bagaimana tiap-tiap dari Waraney itu akan lulus dan seberapa baik hasil yang akan mereka peroleh.

"Kak aku sama Lavanya boleh ikut kakak ke rumah gak?" Kedua adikku itu langsung menghampiriku dan Lalita tepat setelah kelas dibubarkan. Kami berdua sedang membereskan papan tulis dan hendak membawanya kembali ke ruang rapat.

"Mau belajar?"

"Iya!"

Matanya penuh determinasi, ia seperti sangat menantikan ujian esok hari.

Ini bukanlah ujian pertama yang diambil kedua adikku itu. Meskipun dirinya seorang Phoenix Waraney yang tak terlalu aktif dalam segala aktivitas mereka, keduanya tetap mendatangi Papendangan untuk bersekolah. Hanya saja ya… mereka sering membolos hal-hal yang berbau fisik.

"Yaudah… tapi aku sama Lalita gak akan bantu kalian ya… harus adil sama anggota lain."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com