webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
413 Chs

Chapter 19: Ladies Condition

Oleh: Manggala Kaukseya

Bulan tepat berada di puncaknya, dan pertempuran akhirnya resmi berakhir.

"Jangan sentuh mayat para Kaoma, biarkan saudara mereka yang mengurusi kepergian mereka!"

Para Suanggi sudah pergi dari kota Nolina, dan kini saatnya kami semua untuk mulai membersihkan seisi kota ini, agar nantinya bisa kembali ditinggali oleh para Kaoma.

Tadinya aku benar-benar berniat untuk membantu mereka dari awal sampai akhir, akan tetapi sesuatu yang aneh mulai terjadi pada Lalita, tidak… bahkan mungkin semua perempuan di tempat ini (kecuali Seija).

"Ta? Kamu gapapa? Mukamu lumayan pucat."

Aku tak pernah menyangka akan melihat Lalita seperti ini, tapi ia benar-benar bermandikan keringat, nafasnya juga tampak cepat dan berat tak seperti biasanya.

"Gapapa kak… aku hanya… letih."

Ini sungguh tak biasa, untuk Lalita kecapekan hanya dari pertempuran yang bahkan tak terlalu lama ini.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com