webnovel

Apocalypse Zerth and The Myths

Dunia semakin hancur bumi yang dulunya indah sekarang telah dirusak oleh manusia.Polusi tersebar keseluruh dunia teknologi semakin maju namun dunia megalami krisis Sumber Daya Alam ditambah kemunculan Zerth yakni monster yang hampir abadi lahir akibat kesalahan eksperimen yang terjadi.Ini adalah cerita yang berpusat di tahun 3XXX tentang........Upps sinopsisnya nanggung maaf kalo sinopsisnya nanggung saya takut ngespoiler,kalo mau tahu kelanjutannya baca dong ceritanya Info:Update 2-3 Chapter perminggu and btw kalo ceritanya agak hancur kamu dapat menemukan cerita yang sama kutulis di wattpad dimana disana saya pertama kali mempublish chapternya dan sering saya revisi demi kenyamanan pembaca kamu dapat menemukan cerita ini di akun Wattpadku bernama Joshiasimangunsong11

Joshua03_06 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
8 Chs

Home and ??????(judul lain diakhir chapter)

"Selamat datang kembali profesor"kata para penjaga menyambut kepulangan sang profesor.

"Aku akhirnya sampai dirumah,huuuh"kata sang profesor dengan nada pelan sambil menghela nafas lega.

(Banyak hal telah kualami dalam beberapa hari di luar tempat perlindungan yang kuanggap rumah,bertemu makhluk mitologis dan bertemu dengan Veritas yang pada akhirnya mengangkatnya sebagai putraku sungguh telah banyak hal yang berlalu,aku tidak akan lupa akan tujuanku pergi kedunia luar aku harus kembali meneliti soal hal itu)kata sang profesor didalam hatinya.

"Aku kembali"kata sang profesor menjawab sambutan para penjaga.

"Prof anak siapa itu yang sedang anda gendong?"tanya salah seorang penjaga tersebut kepada sang profesor saat melihat Veritas kecil yang ada digendongan Prof Lucian.

"Oh anak ini?perkenalkan ini adalah putra angkatku Veritas Von Rubbelt."jawab profesor Lucian kepada penjaga tersebut.

"Hmm begitu"kata seluruh penjaga dengan kompak sambil mengangguk anggukan kepala mereka,namun.....

"Apaaaa anak angkat Profesor!!!!!!!!!!"kata para penjaga serempak dengan keras secara serentak saat mereka menyadari sesuatu yang salah pada kalimat Profesor Lucian,untung gerbang tersebut terbuat dari Logam Adfrinton snydzol yang terbuat dari gabungan tembaga dan baja adamantium yang sangat kedap suara dengan adanya lapisan karet tambahan dan juga untunglah gerbang tersebut sudah berada dalam keadaan tertutup sehingga para Zerth tidak terbangun dari gua mereka.{AN:nah btw lokasi tempat persembunyian mereka itu berada di bawah tanah tepat di dalam hutan jadi apabila gerbang tersebut tidak kedap suara maka saat mereka berteriak hewan hewan yang berada di hutan tersebut pasti akan terkejut dan membuat keributan seperti kawanan burung yang sedang bertengger disekitar sana pasti akan membuat kicauan dengan keras yang berkemungkinan besar akan mengakibatkan para Zerth sangat marah dan akan memangsa makhluk selain jenis mereka yang berada disekitar}

"Maaf sekali lagi bila saya mengganggu tetapi saya ingin bertanya lagi Prof burung apa itu yang ada dipundak anda?tubuhnya seperti terbuat dari api namun kenapa anda tidak terbakar kalau begitu?"tanya salah seorang penjaga kepada sang Profesor.

"Hmm hmm!"kata para penjaga lainnya mengangguk anggukan kepala mereka dengan raut penuh pengertian akan rasa heran penjaga yang tadi tersebut.

"Oh maksud kalian ayam api ini!'kata sang profesor kepada para penjaga sambil menyindir sang Phoenix.

[Beraninya kamu menghinaku lagi sebagai Phoenix yang agung ini sebagai ayam api,manusia kurang ajar!]kata sang Phoenix kepada Profesor Lucian melalui telepati dengan kesalnya.

"Hmm,kalau begitu kamu mau saya buang ke gua para Zerth itu ya?Kalau kamu ingin tahu sebenarnya aku telah kesal melihat sifatmu itu,kamu telah saya tolong namun kamu selalu menyebut aku sebagai manusia sialan.Kamu memang ingin dibuang ke sana bukan?"kata sang Profesor kepada sang Phoenix mengutarakan isi hatinya bahwa ia merasa kesal kepada sang Phoenix yang selalu menghina dia dengan kata manusia sialan ini manusia sialan itu bla bla bla.[AN: Siapa yang GK kesal coba?Yang GK kesal berarti Masokis!hayo siapa yang GK kesal kalau berada di posisi sang profesor!]

[.............]Sang Phoenix terdiam oleh perkataan sang Profesor.

(Aku memanglah sombong tapi aku tidak bermaksud menghinanya,aku tahu aku salah namun aku tidak dapat menghinanya karena aku mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan hanya dengan cara merendahkan seseorang diriku dapat berkomunikasi seperti v****** Te*p*est di Ten*h*** namun sedikit berbeda).

Peringatan hal yang akan terjadi dibawah ini hanya sebagai hiburan kalau tidak ingin membaca tunggu saja kelanjutannya:v.(buat kalian yang teliti pasti akan dapat menebak salah satu plot yang bakal saya masukan dari hal unfaedah ini)

A=Author

[A:Hooh Souka souka jadi ternyata Phoenix ini mantan Hikikomori toh]

[Diam kau Author sialan siapa yang hikikomori!]

[A:Buktinya kamu tidak dapat berkomunikasi dengan baik bukan?berarti kamu mantan Hikikomori kalau begitu,!]

[Author sialan!!]

[A:apakah kamu tidak tahu setiap author memiliki death note untuk memutuskan siapa yang ingin diakhiri hidupnya di dalam cerita karangannya?]

[Author sialan, beraninya kau mengancam diriku yang agung ini!!]Kata sang Phoenix dengan kesal kepada Sang Author.

[A:Mau dikirim ke raja Yama Bro?]{Yama (Sanskerta: यम; Yama) adalah dewa akhirat dalam agama Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu, dialah dewa yang pertama kali dijumpai oleh roh orang mati saat berangkat menuju wilayah surgawi, sehingga dia juga bergelar dewa kematian. Tugasnya yang utama adalah mengadili roh orang mati, dengan didampingi oleh asistennya yang disebut Citragupta, pencatat karma manusia. Karena keadilannya, ia disebut pula Dharmaraja.

Yama biasanya digambarkan sebagai seorang pria berkulit biru, memiliki wahana berupa seekor kerbau hitam raksasa. Ia bersenjata gada atau danda dan membawa jerat.

Yama juga dikatakan muncul dalam wujud berbeda saat menghampiri orang baik dan orang jahat menjelang kematiannya. Untuk orang jahat, Yama akan terlihat memiliki kaki yang sangat besar, dengan bibir tipis membara, mata sedalam ruang hampa, dan rambut yang terbakar api.

Untuk orang baik, dia dikatakan tampil sebagai sosok yang indah, mirip dalam bentuk Wisnu, dengan empat lengan dan mata menyenangkan.

Yama memiliki dua anjing, masing-masing dengan empat mata. Anjing ini bertugas memandu roh orang mati saat sedang berada di dunia bawah menuju alam Yama serta merupakan keturunan anjing perkasa yang menjaga kawanan ternak dewa Indra.Sc: Wikipedia}

[A: atau mau dikirim ke Jotunheimr?]

{Dalam mitologi Nordik, Jötunheimr (dialihbahasakan: Jotunheim) adalah dunia para raksasa (ada dua jenis raksasa: batu dan es; disebut Jotun). Dari sana mereka mengancam kehidupan manusia di Midgard dan Æsir di Asgard (mereka dipisahkan oleh sebuah sungai yang bernama Iving).

Gastropnir, rumah Menglad, dan Þrymheimr, rumah Þjazi, keduanya berlokasi di Jotunheim, yang diperintah oleh raja Thrym. Glæsisvellir berlokasi di Jotunheim, di mana raksasa Gudmund tinggal, ayah Höfund.

Buat yang kagak tahu apa itu mitologi Nordik berikut penjelasannya:

Mitologi Nordik (bahasa Inggris: "Norse Mythology", Norþ: utara) merupakan kepercayaan masyarakat Eropa Utara (negara Denmark, Norwegia, Islandia, dan Swedia) sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan dan legenda ini menyebar ke negara-negara Eropa Utara lain, termasuk Islandia yang memiliki sumber-sumber mitologi tersebut.

Dalam mitologi Nordik, dikenal adanya sembilan dunia, yang mana sembilan dunia tersebut dihubungkan oleh pohon Yggdrasil. Dalam mitologi Nordik, pohon Yggdrasil merupakan pusat dunia. Pada cabang-cabang dan akar-akarnya terdapat dunia-dunia yang berbeda, yaitu:

Asgard, dunia para Æsir atau golongan dewa-dewa tinggi dan yang paling berkuasa. Asgard terletak pada cabang Yggdrasil di sebelah atas yang dialui oleh mata air Urd.

Vanaheim, dunia para Vanir atau golongan dewa-dewi kecil. Letaknya berdekatan dengan Asgard di lingkungan para dewa.

Alfheim, dunia para Elf atau ras dewa kecil pengatur kesuburan.

Midgard, dunia manusia sebagai dunia makhluk yang tidak abadi.

Jötunheimr, dunia para Jotun atau para raksasa.

Svartálfheim, dunia para Svartálfar (bahasa Inggris: Swart elfs/elves) atau Dökkálfar (bahasa Inggris: Dark elfs/elves) yaitu kaum elf dari kegelapan.

Niddhavellir, dunia para Dwarf atau orang kerdil. Mereka tinggal di gua atau di bawah tanah sebagai penambang yang mahir dan ahli membuat peralatan dan senjata dari logam.

Niflheim, dunia bawah tanah yang dingin, rumah para Jotun (raksasa) es, dikuasai oleh Hel, anak perempuan Loki

Muspell atau Muspellheim, dunia api dan rumah bagi Surt, raksasa yang kulit berupa lahar dan rambut adalah api.}

[Ampun Thor biarpun saya Phoenix tapi tidak akan tahan dengan suhu rendah Jotunheimr]

Oke oke cerita unfaedah selesai kita back to the Topic.{AN:bab ini berisi hal unfaedah yang dapat menspoiler dan cerita yang pas dengan judul bab jadi jangan skip bacanya dan aku akan memunculkan karakter baru di bab yang satu ini}.

"Ungyah Ungyah"Suara seorang anak bayi terdengar dengan keras yang membuat mereka sontak melihat kearah suara bayi tersebut,sang Profesor kemudian ingat bahwa ia membawa kembali Phoenix tersebut karena anaknya Veritas.Saat mereka melihat kearah Veritas mereka melihat bayi tersebut sedang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan raut wajah yang sepertinya akan menangis kalau berpisah dengan Phoenix tersebut.

"Baik ayah tidak akan melepaskan Ayam ini kalau itu untuk putra yang ayah sayangi"Kata Profesor Lucian kepada Veritas dengan raut wajah penuh kasih sayang dan nada yang tulus.

"Ungyahhh!{Horeee}"kata Veritas dengan nada bahagia.Kebahagiaan Veritas juga membuat sang Phoenix bahagia karena lantaran ia tidak merasakan bahwa Profesor Lucian tidak berbohong tentang membuang dirinya ketempat para Zerth dan Veritas membelanya yang membuat ia senang sekaligus merasa hangat akan kepedulian dan rasa sayang Veritas dalam membelanya hal itu juga menyebabkan ia berpikir dengan dalam tentang cara memberikan kebahagiaan kepada Veritas sebab ia merasa kebahagiaan Veritas harus ia jaga sebab ia merasa hal itu sangat menghangatkan seperti matahari.

Para penjaga tercenggang melihat kecerdasan Veritas,mereka merasa bahwa diri mereka bodoh ketika mereka membandingkan diri mereka yang dulu dengan Veritas.

(Ini bayi atau apa?)pikir mereka secara bersamaan.Saat mereka memperhatikan Veritas mereka semakin dikejutkan oleh putra angkat sang profesor tersebut sebab memiliki mata kanan yang berpupil vertikal layaknya mata reptil dan terlebih lagi mata tersebut berwarna emas yang tidak dapat dilihat pada manusia pada umumnya terlebih lagi mereka sering melihat bayangan dari Seekor Naga ketika mereka melihat kepada Veritas,yang menyebabkan mereka semakin dan semakin terkejut akan hal yang mereka lihat saat melihat kearah Putra profesor Lucian Von Rubbelt tersebut.

(Nah btw Ilustrasi Prof Lucian telah selesai saya gambar berikut adalah ilustrasi sang profesor tersebut maaf kalau jelek)

Hal itu semakin membuat mereka merasa terkejut dan tercengang akan hal hal yang mereka lihat saat melihat Veritas yang adalah putra angkat profesor Lucian itu dan menjadi semakin penasaran akan asal usul anak itu, terutama karena anak itu sepertinya berasal dari dunia luar yang merupakan hal yang menjadi asing bagi manusia pada saat ini.

"Prof maaf kalau saya lancang tapi maukah anda menceritakan asal usul anak ini?."tanya penjaga tersebut lagi.

"Hmm boleh,Veritas adalah anak yang saya temukan didalam laboratorium tempat mereka melakukan percobaan hanya dia yang saya temukan masih hidup secara ajaib saya yang melihatnya sendiri langsung memilih mengangkat ia menjadi putraku.Jangan sekali kali kalian mencoba membohongi dirinya karena ia memiliki darah phoenix didalam tubuhnya dan juga darah naga yang ada ditubuhnya menyebabkan kecerdasannya bertumbuh melampaui anak anak lain bahkan aku tidak tahu sampai mana batasnya jika ia bertumbuh nanti,mungkin ia dapat membantuku mendapatkan cara untuk membasmi para Zerth atau setidaknya mengurangi jumlah mereka.Dan Veritas sepertinya memberikan suatu rasa kedekatan antara dia dengan makhluk mitologis,hal itu memang masih sebuah teori yang belum dapat kubuktikan."Kata sang profesor kepada para penjaga.

"Terimakasih Profesor karena mau menjawab pertanyaan saya walaupun hal itu sepertinya merupakan hal yang termasuk kedalam privasi Profesor."kata penjaga tersebut kepada profesor Lucian.

"Tidak apa-apa sebab rasa ingin tahu sebenarnya adalah insting setiap makhluk hidup setiap makhluk hidup pasti memilikinya.Namun ada beberapa hal yang tidak perlu kita ketahui karena mungkin dapat menjebak kita seperti cara menebar kabar kabar sesat/bohong yang dapat menghancurkan kita terlebih lagi saat ini dimana kita merasa terpojok hal itu dapat meresahkan kita dan memberikan kita emosi buruk yang dapat menghancurkan pihak kita sendiri dan membuat kita terpecah belah dan mungkin akan membuat kita menjadi semakin dan semakin tidak dapat terlepas dari mimpi buruk kita saat ini yakni para Zerth."kata Profesor Lucian Von Rubbelt kepada para penjaga sembari meletakkan Veritas di punggung sang Phoenix,hal itu membuat sang Phoenix terkejut sebab ia merasakan sesuatu berada dipunggungnya,ternyata sang Phoenix masih tenggelam di dalam pikirannya.

"Ungyahh(hore)"kata Veritas dengan bahagia sambil tersenyum bahagia sambil memeluk leher sang Phoenix.Sang Phoenix yang mendengar nada bahagia Veritas ikut bahagia dan merasakan bahwa keputusannya memang harus ia lakukan sebagai tujuannya mulai saat ini.

"Kami pergi dulu bye bye👋"kata sang profesor meninggalkan para penjaga yang masih mencerna kata katanya.

Diperjalanan pulang sang profesor disapa oleh para tetangganya dan mereka juga bertanya soal burung yang mengikuti sang profesor sambil membawa seorang anak bayi yang dijawab sang profesor dengan hal yang sama yakni burung tersebut adalah burung Phoenix.Para tetangga sang profesor tidak lupa bertanya soal bayi siapa yang ada dipunggung burung itu,hal itu dijawab sang profesor dengan:"Dia adalah putra angkat saya yang saya beri nama Veritas,Veritas Von Rubbelt putra angkatku yang paling kusayangi."hal itu sontak membuat para tetangga sang profesor terkejut sebab sang Profesor mengangkat seorang bayi sebagai putra angkatnya (AN:btw para tetangga sang profesor tidak dapat melihat mata Veritas sebab Veritas tertidur di punggung sang Phoenix nah gitu).

Sesampainya ia didepan rumahnya.

"Akhirnya,rumahku istanaku aku tiba."kata sang profesor dengan pelan karena ia tidak mau ditertawakan oleh tetangganya ataupun orang yang lewat.

*Kriett*suara pintu yang terbuka.

Saat sang Profesor masuk ia dikejutkan saat kepalanya tiba-tiba dipukul oleh sesuatu.

*Puk*suara kepala profesor yang dipukul.

"Arghh Sialan siapa yang memukul kepalaku"kata sang profesor dengan marahnya.

"Apa maksudmu meninggalkanku tanpa permisi Lucianoo"kata ????? dengan nada kesal.

"Satu satunya orang yang memanggilku dengan nada itu kau pasti Emily"kata Profesor Lucian kepada orang itu.

"Kau benar aku Emily namun kau belum menjawab pertanyaanku kenapa kau tidak permisi kepadaku sebelum pergi kau membuat diriku khawatir tahu dan lagi burung apa itu dan anak siapa yang ada dipunggung burung itu jangan bilang kau menghianatiku tunanganmu ini."kata Emily kepada Profesor Lucian.

"Kalau ingin bertanya tolong satu satu dan lagi siapa yang merupakan tunanganmu?".kata Profesor Lucian kepada Emily.

"Kau telah lupa dengan janjimu yah?aku akan mengingatkanmu!"kata Emily saat ia kemudian memukuli kepala Profesor Lucian.

"Aku akhirnya mengingatnya aku ingat kamu memaksaku dengan mengancam kamu akan terus memukuliku kalau tidak berjanji akan menikahimu dulu!"jawab sang profesor dengan nada suram.

"Kamu tahu ini adalah pukulan cinta,Lu ci a no sayangku".Kata Emily dengan nada suara yang manis kepada sang Profesor.

"Tidak aku tidak bisa menikahimu aku telah mempunyai seorang putra".Jawab sang profesor kepada Emily.

"Hmm,APA KATAMU!!!"seketika nada manis Emily berubah menjadi menyeramkan.

"Aku berkata aku tidak bisa menikahimu karena aku telah mempunyai seorang Putra"jawab sang profesor.

"KATAKAN KEPADAKU!"kata Emily.

"Apa maksudmu?"kata sang profesor kepada Emily.

"KATAKAN KEPADAKU SIAPA WANITA LACUR ITU,AKU AKAN MEMBUNUHNYA!!"Kata Emily kepada sang profesor dengan penuh amarah.

"Wanita lacur apa?"kata sang profesor dengan nada bertanya karena tidak paham dengan perkataan Emily.

"WANITA LACUR YANG MELAHIRKAN ANAKMU,KATAKAN KEPADAKU SIAPA WANITA LACUR ITU!!"jawab Emily dengan nada marah.

"Hmm kamu mungkin salah paham putraku Veritas adalah anak yang kutemukan diluar tempat persembunyian yang kuangkat sebagai putraku"kata sang profesor kepada Emily.

"Hmm kalau begitu kamu tidak bisa mengelak lagi kita akan menikah segera"kata Emily kepada Profesor Lucian.

"Kenapa?"tanya sang profesor sebab sepertinya amarah Emily turun tiba-tiba.

"Yah karena Veritas hanya putra angkatmu dan aku bisa menerimanya sungguh pelupanya aku karena telah melupakan walaupun IQ mu tinggi tetapi EQ mu rendah."jawab Emily kepada Profesor Lucian.

"Siapa yang EQ nya rendah kau bilang?"kata Profesor dengan nada tersinggung.

"Lagian siapa yang ingin menikah?kan aku belum menerimanya"kata sang profesor berusaha mengelak lagi.(cliff hanger-san ga kitaaa)

-End of the chapter-

AN:oke ini chapter 6 dan judul yang lengkap adalah "home and Profesor fiancé" jangan lupa vote saya undur diri and btw kalau mau tahu kelanjutannya jangan lupa ikutin terus ceritanya😁