webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
192 Chs

Penjara Vano

Pagi ini di kantor polisi, Haris tengah duduk menunggu untuk bertemu Vano, sudah sehari semalam pria itu berada di balik jeruji besi, melawan Nareswara bukanlah perkara mudah, apalagi kedudukan mereka hampir setara, membuatnya agak sedikit sulit untuk membebaskan anak Bosnya itu.

"Selama Pagi, Pak Vano" sapa Haris begitu Vano duduk di hadapannya yang di halangi pembatas kaca dengan lubang-lubang kecil di tengahnya yang memudahkan keduanya untuk saling mendengarkan.

"Pagi" jawab Vano seperti tak bersemangat, tak ada yang berubah dari pria itu, bahkan baju yang pria itu pakai adalah baju kemarin.

"Pak Vano, mohon bersabar, hari ini pasti akan saya bebaskan anda dari tempat ini" ucap Haris terlihat sangat yakin.

Vano sepertinya tidak begitu peduli, dia mengabaikan ucapan Haris dan hanya duduk santai bersandar di kursinya.

"Mbak Sherlina sangat sedih karena Pak Vano di tahan, dia terus menangis" lapor Haris yang langsung di tanggapi senyum sinis dari pria itu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com