webnovel

Angels Like You

Meski telah hidup selama ribuan tahun di surga sebagai sesosok malaikat, hal itu tak lantas membuat Xavier menyerah begitu saja dalam mimpinya untuk menjadi manusia. Ratusan tahun ia jalankan dengan berlutut di depan istana, berharap supaya Para Dewa bersedia mengabulkan mimpinya yang terkesan sangat tak masuk akal. Diolok-olok oleh malaikat lainnya bukanlah hal yang baru bagi Xavier. Begitu pun dijauhi oleh saudara-saudaranya tak lantas membuat Xavier gentar. Dan suatu ketika, penantian panjang Xavier akhirnya menemukan titik temu. Peluang Xavier untuk menjadi manusia terbuka lebar dengan berbagai tuntutan dan peraturan yang ada. Berkat kerendahan hati para Dewa, Xavier berhasil dikirim ke bumi sembari membawa sebuah misi. Dan sejak saat itu, petualangan panjang Xavier sebagai seorang manusia dimulai. Tanpa kekuatan, tanpa sayap, dan tanpa kesucian. Akankah Xavier mampu bertahan di dunia yang fana ini? Dunia penuh keserakahan. Dunia penuh keegoisan. Lalu, apakah Xavier sanggup melewati setiap rintangan yang ada? Atau malah ... ia gagal dalam upayanya? **** © all of elements cover are from pixabay © font are from canva *semua hal yang ada di dalam cerita merupakan fiktif belaka. apa yang tersaji di dalam cerita merupakan elemen-elemen yang akan mendongkrak keutuhan cerita. jika ada kesamaan tokoh, atau hal lainnya, itu merupakan hal yang tidak disengaja. sekali lagi, cerita ini adalah FIKTIF!

Boyfriend · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
276 Chs

Helikopter yang Membuat Takut

"Bangun."

Satu kata itulah yang Alle dengar tatkala sebuah tamparan kecil mendarat di pipinya.

Alle melenguh, badannya bergerak-gerak kecil merasa tak nyaman sebab tidurnya terganggu.

Kendati demikian, tak lama setelah itu Alle membuka kedua matanya yang masih terasa berat, sulit untuk dibuka bak kelopak matanya diberi lem perekat yang paling lengket yang pernah ada di muka bumi ini.

Alle tidak tahu ia tidur berapa lama. Akan tetapi, saat Alle melihat langit di luar sana, langit pun masih tampak sama seperti sebelumnya. Masih terang benderang dengan warna jingga samar-samar terlukis di sana.

"Apa kita sudah sampai?" tanya Alle kemudian.

Zee sudah berdiri di luar mobil atau lebih tepatnya di samping pintu mobil di sisi Alle yang terbuka lebar.

"Cepat bangun dan keluar," perintah Zee lagi.

Alle tak bergeming di tempatnya. Ia masih berusaha untuk meraih kepingan-kepingan nyawa yang beterbangan di udara.

"Tunggu sebentar. Kepalaku terasa sedikit pusing," tukas Alle jujur.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com