webnovel

Rekaman Lagu (2)

Di luar ruangan pribadi, Xiao Xia sedang memainkan Anipop di ponselnya. Dia tiba-tiba berhenti saat mendengar suara musik dari ruangan pribadi.

"Tidak mungkin, dia benar-benar bisa bermain piano?" Wajah Xiao Xia dipenuhi dengan ekspresi aku-tidak-percaya-ini-pasti-dering ponsel. Dia meletakkan ponselnya dan berjalan menuju ruangan pribadi.

Xiao Xia hanya ingin memastikan apakah Su Ran benar-benar sedang memainkan piano itu sendiri, tapi dia terdiam saat dia membuka pintu.

Dia benar-benar Su Ran? Su Ran yang dia kenal?

Saat ini, Su Ran sedang duduk dengan posisi tegak di depan piano. Wajahnya tenang, tatapannya fokus, dan jari-jarinya yang ramping menari dengan cekatan dan terampil melintasi tuts yang ada di piano.

Di luar agak gelap, jadi Xiao Xia tidak bisa melihat Su Ran dengan baik.

Dia baru menyadari bahwa tanpa riasan tebal yang biasa menutupi wajahnya, Su Ran tidak hanya tidak terlihat jelek, tapi juga malah memperlihatkan wajahnya yang sangat lembut.

Lampu dari langit-langit menyinari Su Ran dengan sempurna, memberi Xiao Xia ilusi bahwa dia sedang berada di konser berkelas saat ini.

Dan, Su Ran benar-benar bisa bermain piano!

Meskipun Xiao Xia tidak tahu apa-apa tentang musik, tetap saja dia bisa merasakan bahwa Su Ran sangat pandai dalam memainkannya, dan musik yang dia mainkan terdengar indah.

Xiao Xia bukan satu-satunya orang yang dibuat tertarik oleh musik Su Ran.

"Ya Tuhan! Cantik sekali!" Li Xue, yang mengikuti sumber suara dan melihat Su Ran bermain piano, mau tidak mau berseru dengan suara keras. Dia segera menutup mulutnya dengan tangannya pada detik berikutnya.

Meski begitu, dia mau tidak mau mengeluarkan ponselnya dan merekam momen indah ini.

Saat mereka benar-benar dibuat terpesona oleh musiknya, Su Ran tiba-tiba berhenti bermain.

Penontonnya bertanya-tanya mengapa dia berhenti, namun mereka menyadari bahwa dia tidak berhenti. Dia hanya beralih ke lagu selanjutnya.

Gayanya tiba-tiba berubah dari yang semula halus menjadi ceria.

Tidak ada seorang pun yang menyuarakan ketidaksenangannya karena Su Ran telah mengganti lagu indah barusan dengan lagu berikutnya yang sama bagusnya. Penonton hanya bisa berharap mereka bisa mendengarkan lebih banyak bagian dari lagu pertama.

Sekali lagi, Su Ran kembali beralih ke lagu lain sebelum lagu kedua selesai sepenuhnya.

Yang satu ini memiliki nuansa yang lebih historis dan Su Ran mampu dengan sempurna menciptakan nuansa yang menyayat hati dengan musiknya.

Setelah itu, Su Ran beralih beberapa kali lagi dan terkadang dia bahkan bernyanyi pelan.

Tak lama, dia sudah menyelesaikan 10 buah lagu. Su Ran mengangkat ponselnya dan menghentikan rekamannya. Durasinya tepat 10 menit.

Dia berbalik dan melihat Xiao Xia berdiri di dekat pintu.

"Oke, aku sudah selesai. Terima kasih, Xia-jie."

"Su Ran, kenapa kamu tidak pernah bilang kalau kamu sangat berbakat?" Xiao Xia, pulih dari keterkejutannya, menatap Su Ran dengan mata berbinar-binar.

Mereka selalu mengira dia bukan siapa-siapa, padahal sebenarnya dia hanya menyembunyikan bakatnya.

"Ugh, aku tidak pernah punya kesempatan untuk menunjukkannya," kata Su Ran, hanya mengada-ada.

Dalam novel aslinya, sebagai putri keluarga Su, pemilik aslinya pernah mengikuti beberapa les piano, hanya saja satu-satunya hal yang dia hasilkan adalah sesuatu yang kontras yang mana malah membuat si pemeran utama wanita terlihat semakin baik.

Di dalam novel, "Su Ran" ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa pemeran utama wanita hanyalah seorang gadis petani yang tidak berbakat di pesta ulang tahun Nyonya Sung, ibu dari pemeran utama pria. Dia tidak hanya memainkan sebuah lagu untuk Nyonya Sung, dia juga mengejek betapa tidak berbakatnya pemeran utama wanita. Hasilnya? Tentu saja dia ditampar oleh pemeran utama wanita menggunakan bakatnya.

Su Ran mengetahui hal ini dari ingatan pemilik aslinya. Tampaknya "Su Ran" berhenti bermain piano setelah kejadian itu.

Xiao Xia, yang tidak mengetahui kebenarannya, mengangguk setelah mendengar kata-katanya dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Ku rasa kamu benar." Di industri mereka, yang dibutuhkan hanyalah wajah cantik. Bakat hanyalah lapisan gula pada kue.

Author: Gongzi Shang