Su Ran tidak cukup polos untuk berpikir akan ada bus yang datang ke sekitar lokasi Pengadilan Dongshan. Sebelum kemari, dia sudah membeli satu set pakaian baru dan naik taksi, dia telah menghabiskan semua uang yang dimiliki pemilik aslinya.
Ketika Su Ran akhirnya bisa kembali ke apartemen sewaannya, dua jam sudah berlalu.
Sebelum Su Ran tahu mengapa tangga gedungnya begitu ramai di jam seperti ini, dia melihat ada cat berwarna merah cerah di pintu rumahnya. Tentu saja, di sana juga ada tiga kata yang berukuran besar, "BAYAR SEMUA HUTANGMU!"
"Oh, wanita itu akhirnya pulang juga. Semua gedoran dan ketukan itu hampir membuat ku terkena serangan jantung tadi."
"Setuju. Ku dengar dia sudah mengambil pinjaman dari rentenir."
"Ya Tuhan! Rentenir? Itu bukanlah sifat yang akan dimiliki oleh petani seperti kita!"
"Ya, kita para petani memang tidak punya sifat seperti itu, tapi apa kalian tidak tahu orang seperti apa wanita itu?"
"Tepat sekali. Ya, kudengar dia punya seorang putra? Aku sudah lama tidak melihatnya, apa wanita itu menukarkan anaknya pada para lintah darat untuk membayar hutang-hutangnya?"
"Hei hei hei. Jangan mulai bergosip. Ibunya mungkin orang yang jahat, tapi anaknya tidak bersalah. Ku rasa putranya pindah sendiri beberapa waktu yang lalu."
"Untung saja. Kalau dia tetap tinggal bersama ibunya, cepat atau lambat wanita itu pasti akan menjual putranya."
Para tetangga mungkin kesal karena Su Ran sudah mendatangkan begitu banyak masalah kepada mereka di tengah malam, jadi mereka tidak terlalu peduli entah wanita itu mendengar mereka bergosip tentang dirinya atau tidak.
Jika pemilik aslinya ada di sini, mungkin dia sudah bertengkar dengan mereka semua.
Tapi saat ini, Su Ran masuk ke dalam apartemennya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Meskipun semua orang ingin mengeluarkan lebih banyak uneg-uneg mereka, mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukannya.
"Oh, terserahlah. Sekarang sudah larut, ayo kita pulang saja."
"Aku akan memeriksa apakah cucu ku sudah bangun."
"Suamiku ada shift besok pagi. Aku juga harus kembali."
***
Di sisi lain, meskipun Su Ran punya ingatan milik pemilik aslinya dan sudah mempersiapkan diri secara mental, saat dia melihat pemandangan yang ada di balik pintu, dia masih tercengang hingga tak bisa berkata-kata.
Ini adalah rumah model tua dari satu abad yang lalu. Rumahnya tidak besar, dengan satu kamar tidur, satu ruang tamu, setengah dapur, dan kamar mandi.
Sepertinya ada atap yang bocor di kamar tidur sehingga pemilik aslinya sudah menyerah sepenuhnya. Di ruang tamu, sekitar 40 – 50 pasang sepatu hampir memenuhi separuh dari ruang tamu. Di atas satu-satunya sofa yang ada di ruangan ini, ada tumpukan pakaian milik pemilik aslinya. Tak perlu diragukan lagi, semuanya memiliki gaya yang sama yaitu dengan tali spaghetti semi-transparan dan rok kulit yang nyaris tidak bisa menutupi pantatnya.
Sedangkan separuh dapurnya ditempati oleh pakaian dan sepatu lagi. Rupanya, selama bertahun-tahun lamanya, ruangan-ruangan di rumah ini tidak difungsikan sesuai dengan fungsi aslinya.
Su Ran menghabiskan waktu yang cukup lama menggeledah apartemennya sebelum dia akhirnya dapat menemukan $9.000 yang belum sempat dibelanjakan oleh pemilik aslinya dan tanda terima pinjaman $90.000 di dompet desainer tiruan.
Mengapa dia mengatakan "dia belum sempat membelanjakannya"?
Karena "Su Ran" tidak punya konsep menabung. Meskipun dia sudah sangat kurang beruntung sampai menjadi seorang pelayan di bar, kecuali menemui pemeran utama pria, hiburan favorit terbesarnya adalah membeli, membeli, dan membeli.
Saat "Su Ran" baru saja ditendang dari keluarga Su, dia masih membawa banyak dompet dan pakaian bermerek desainer, tapi dia sudah menjual semuanya beberapa tahun yang lalu.
Sedangkan untuk "pakaian kerja" murah yang kualitasnya buruk, tidak ada yang akan menginginkannya bahkan jika dia menawarkannya secara gratis.
Artinya $9.000 ini adalah semua uang yang dimiliki Su Ran saat ini.
$9.000 seharusnya cukup untuk membayar sewa, listrik, dan tagihan air pada bulan tersebut, namun pinjaman $90.000 dari rentenir…
Su Ran menghela nafas.
Ia tidak pernah menyangka bahwa ia yang merupakan musisi jenius yang kata orang-orang hanya meminum embun dari bunga, sekarang harus mengkhawatirkan biaya tagihan.
Mungkin, dia harus kembali melakukan yang terbaik.
Dirinya yang di novel ini merupakan karakter penjahat sudah tidak pernah muncul di dalam cerita selama lebih dari 10 tahun sekarang. Dia tidak menganggap hal itu sebagai masalah jika dia memilih untuk menjalani hidupnya sesuai keinginannya sendiri.
Author: Gongzi Shang