Jantung Selena kembali berdegup kencang saat Arthur meraih kapak itu.
Dia pikir akan selamat karena David tidak jadi membunuhnya, tapi ternyata pria itu hanya tidak mau membunuh saja, dan selanjutnya dia tak peduli jika anggota keluarganya yang lain akan membunuh Selena.
"Arthur, aku mohon, Arthur, tolong jangan bunuh saya ...," pinta Selena.
"Haha! Maaf, Panipu sepertimu tidak ada kesempatan kedua!" ucap Arthur.
"Arthur, aku mohon ...,"
"Haha! Ucapkan selamat tinggal kepada dunia!" ujar Arthur seraya mengayunkan kapaknya.
"Tunggu!" teriak Arumi. Arthur pun langsung menurunkan kepak itu, lalu menundukkan kepalanya, dan tanpa berbasa-basi Arumi langsung merebut kapak itu lalu mengayunkannya ke tubuh Selena secara membabi buta.
Crok!
Crok!
Crok!
Tubuh gadis itu terpisah menjadi beberapa bagian.
"Ibu, kenapa merebut kapakku?" tanya Arthur.
"Kau itu tidak sopan, Arthur! Karna gadis ini, harusnya menjadi bagian Ibu!" ujar Arumi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com