"Cepat lakukan perintah, Ibu!" segah Arumi.
"Bu, aku tidak mau menyentuh daging-daging itu, aku mohon, Bu, jangan hukum aku seperti ini!" rengek Mesya.
"Tadi, kau sendiri yang meminta dihukum, lalu mengapa sekarang malah mengeluh?" ujar Arumi.
"Bu, aku mohon jangan menghukumku dengan cara seperti ini, lebih baik Ibu memukulku saja," pinta Mesya.
"Apa? Memukul?" Arumi menggelengkan kepalanya seraya berdecak heran.
"Kau pikir Ibu ini wanita yang kejam?"
"Ibu, biasa memukul Kak David, dan bahkan Ibu juga sudah terbiasa membunuh orang, lalu mengapa Ibu, tidak mau memukulku? Kenapa, Bu?" tanya Mesya.
"Mesya," Arumi berjalan mendekati putri tercintanya.
"Ibu tidak mau melukai sedikitpun tubuh putri Ibu, karna Ibu sangat menyayangimu, Mesya," tukas Arumi kembali mengelus rambut putrinya. Mesya segera menepis tangan sang Ibu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com