"Ya, Tuhan! Arthur ... Arthur ...!" David menangis dengan lantang.
Dia juga melihat sang ibu yang tergeletak di sebelahnya juga.
David pun berhenti sejenak menangisi adiknya, kerena dia sadar, jika hal ini hanya akan percuma saja.
Arthur sudah terlanjur mati dan tidak akan bisa bangkit lagi. Sekeras apapun dia menangis tidak akan bisa membuat Arthur bangun. Yang harus ia lakukan hanyalah mengikhlaskannya.
Dan yang harus ia perhatikan adalah kedua orang tuanya. Kalau David tidak segera memotong-motong tubuh sang ibu, maka tak lama Arumi pasti akan bangkit lagi.
David pun meraih pedang yang ada di samping Arumi. Kemudian David menggunakan pedang itu untuk memotong-motong tubuh Arumi. Dimulai dari kaki, tangan, kepala, bahkan perutnya juga di belah menjadi dua.
"Maafkan aku, Ibu, Ayah, tapi kalian memang pantas mendapat ini!" tukas David seraya menguliti tubuh orang tuanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com