Malam telah tiba, Arthur terbangun dalam sebuah ruangan yang sangat gelap.
Dia tahu jika tempat ini adalah gudang yang terletak di belakang rumah keluarganya.
"Akh!" Arthur memegangi bagian kepalanya. Kemudian dia teringat dengan keadaan Celine.
"Celine? Di mana kamu, Celine?" teriak Arthur.
Tetapi tak ada yang menyahutinya, ruangan itu kosong, hanya ada dirinya saja.
Dia teringat peristiwa beberapa tahun yang lalu.
Di pernah menyiksa seorang anak lelaki yang bernama Denias di tempat ini.
Arthur, yang menyekapnya, dan anggota kekuatan yang main turut memukulinya dan melukainya dengan benda tajam.
Saat itu Denias meronta kesakitan, tubuhnya dipenuhi dengan luka lebam, bahkan ceceran darah bekas luka sayatan pisau juga menghiasi beberapa bagian tubuh anak lelaki itu.
Pada saat itu Arthur sangat menikmatinya. Tangisan dan rintihan Denias bagaikan nanyain yang menghibur jiwanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com