webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
88 Chs

Kisah Uncle Azka

Azka menghela nafas lelah jika sudah begini apa lagi yang bisa dia lakukan kecuali memberitahu Alzyas kenapa sampai detik ini dia belum juga menikah.

" sebelum Uncle selesai cerita, jangan memotong atau pun bertanya " ucap Azka dan di angguki dengan serius oleh Alzyas

" kisah ini sedikit rumit bagi Uncle... " Azka menghirup udara dalam-dalam seakan dia membutuhkan banyak pasokan udara

" Uncle pernah mencintai seorang wanita, dia wanita yang baik dia pintar dia sopan dan dia juga mandiri... Uncle bertemu dengannya di salah satu university Belanda, saat itu Uncle sedang berkunjung kesana sebagai tamu undangan dimana dia ternyata menjadi panitia penyelenggara, kami berkenalan dan kemudian berteman baik " Azka tersenyum manis mengingat masa-masa indahnya

" dia menceritakan semua keluh kesahnya selama menjadi mahasiswi di university, bagaimana berinteraksi dengan teman-teman nya karena kendala bahasa yang belum pasif dia pahami... Dia juga menceritakan tentang kehidupan pribadinya pada Uncle karena merasa Uncle satu frekuensi dengan nya, dia juga begitu membanggakan orang tuanya dan saudara perempuan nya, dia seperti melihat sosok seorang ibu dari saudara nya itu " Azka terkekeh

" bahkan dia juga bercerita tentang hal yang paling membuat nya sangat sedih, yaitu saat saudara yang sangat dia sayangi memutuskan untuk keluar dari rumah dan ingin mencari jati diri sendiri dan tidak bisa terus menerus hidup dalam bayang-bayangnya, karena mereka adalah saudara angkat pada hal dia sama sekali tidak keberatan akan hal itu dia dan keluarganya begitu tulus menyayangi saudara angkatnya, tak tanggung-tanggung dia juga menceritakan tentang kisah cinta nya...." Azka menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya

" dia mencintai seorang laki-laki, dia dan saudara angkatnya sudah bersahabat dari kecil dengan laki-laki itu " Azka sedikit melirik kearah Raka yang juga diam mendengarkan ceritanya.

" tapi justru laki-laki itu menolak cintanya " lanjut Azka lagi

" Seiring berjalannya waktu entah mengapa perasaan sayang, cinta dan ingin memiliki itu muncul di dalam hati Uncle, tapi tidak pernah Uncle katakan padanya karena Uncle belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hati Uncle "

Azka kembali teringat masa-masa dimana wanita itu berhasil memporak porandakan benteng pertahanannya untuk tidak jatuh cinta pada siapapun.

" setelah menyelesaikan studinya, dia kembali ke negaranya dan Uncle sendiri yang mengantar nya ke bandara dan itu juga merupakan hari terakhir Uncle bertemu dengannya, tapi hubungan pertemanan kami masih tetap terjalin dengan baik meskipun berbeda negara, sampai tiba saat Uncle mendengar bahwa dia akan menikah dengan laki-laki yang dulu pernah menolak cintanya " Azka tersenyum getir kembali mengingat masa itu, masa di mana dunianya seakan runtuh tak tersisa, padahal Azka sudah merencanakan akan datang menemui wanita itu dan akan mengatakan isi hatinya selama ini bahkan sudah berniat untuk melamarnya.

" dan yang lebih dahsyatnya lagi ternyata, laki-laki itu adalah adik Uncle sendiri " setetes cairan bening menetes dari sudut mata Azka

" ja-jadi wanita itu- " Alzyas seperti kehilangan kata-kata pada hal itu sudah di ujung lidahnya kisah ini benar-benar rumit

" foto wanita yang Alzyas lihat di apartemen Uncle, dia lah orangnya " Azka mengusap airmata nya dia terlihat sangat menyedihkan saat ini

" dan yang lebih membuat Uncle sakit hati adalah, ketika wanita yang Uncle cintai di perlakukan dengan kejam oleh suaminya sendiri, bahkan dia sama sekali tidak pernah dianggap, dan parah nya dengan diam-diam ternyata dia dijadikan istri kedua oleh laki-laki itu " mendengar kalimat sarkas itu membuat Raka tertunduk dia tahu memang sudah sangat berdosa pada Kirana dan membuat kakaknya kehilangan wanita yang dia cintai.

Raka juga masih ingat dengan jelas bagaimana marahnya Azka saat tahu bahwa dirinya kembali pada Emely dan menyakiti Kirana.

" tapi Uncle nggak benci sama Daddy kan? " Alzyas menatap Azka dengan sorot mata kesedihan.

" Uncle tidak pernah membenci Daddy kamu, hanya saja Uncle masih marah dan kecewa sama Daddy kamu bahkan sampai hari ini... "

Alzyas langsung memeluk Azka dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang pamannya, gadis itu juga ikut merasakan sakit yang dirasakan oleh pamannya, Azka pun membalas pelukan keponakannya mengusap lembut rambut panjang Alzyas yang terurai.

" maafin gue bang... semua memang salah gue, gimana caranya supaya Lo nggak marah dan kecewa lagi sama gue " gumam Raka namun masih bisa di dengar oleh Azka

" cukup Lo nggak nyakitin keluarga Lo lagi, terutama Alzyas!!! gue anggap itu jadi salah satu penebusan dosa-dosa Lo sama Kirana " sahut Azka dengan pelan namun baik Raka, maupun Alzyas masih bisa mendengarnya.

Ada lagi sosok seorang wanita yang mendengar cerita mereka dari balik pintu kaca, wanita itu sudah terisak bahkan dari awal mendengar cerita tentang Kirana yang di ungkapkan oleh Azka.

*******

Alzyas merebahkan diri di atas ranjangnya yang berukuran king size, tidak pernah terbayangkan bahkan terpikirkan kisah cinta orang tuanya begitu rumit seperti ini. Gadis itu meraih bingkai foto berukuran kecil di atas nakas, Alzyas tersenyum getir lalu memeluk bingkai foto itu dengan erat, airmata kembali menetes dari sudut matanya.

" walau bagaimanapun, dan apapun yang sudah terjadi Mommy Kirana akan tetap menjadi Mommy Zyas... " ujar Alzyas mengecup foto Kirana lalu mengusapnya lembut

" I Miss you Mom..... I Miss you so much " sekali lagi Alzyas mengecup foto Kirana sebelum dia larut dan tenggelam dalam mimpi.

Azka sudah kembali ke apartemen setelah berpamitan dengan seluruh keluarga, dia pun baru saja selesai mengemasi semua barang-barang nya, namun tidak terlalu banyak barang yang akan dia bawa, Azka duduk di sofa menyandarkan tubuhnya mengusap wajahnya yang terlihat sangat lelah.

" aku mencintaimu.... sangat mencintai kamu Kirana... tapi sudah sangat terlambat untuk ku mengatakan ini " gumam Azka airmata nya kembali menetes tanpa permisi lalu dengan cepat dia mengusap nya.

" andai aku bisa mengulang waktu, kamu pasti masih ada disini bersamaku " batin Azka

Azka pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan segera istirahat karena besok Azka akan pergi pagi-pagi sekali laki-laki itu mengambil penerbangan pertama.

********

" Good Morning everyone " sapa Alzyas sembari menuruni tangga dan langsung menuju ruang makan

" selamat pagi princess " sahut Raka

Alzyas langsung menggeser kursi di samping Milly dan duduk bersebelahan dengan sang adik yang sudah lebih dulu menikmati sarapannya.

Setelah sarapan Alzyas dan Milly berangkat ke sekolah di antar oleh pak Ujang, Larasati dan Herman pun juga sudah berpamitan dengan kedua cucunya untuk pulang ke Semarang, awalnya Alzyas dan Milly keberatan atas keputusan kakek dan neneknya namun apa daya mereka pun tidak bisa memaksa kan kehendak, Raka dan Emely yang mengantarkan Herman dan Larasati langsung ke bandara