Alena berangkat ke sekolah pagi sekali, masih jam setengah tujuh kurang lima menit. Langit bahkan belum terlihat cerah.
Alena segera melangkah masuk ke gerbang sekolah yang terlihat sepi, hanya ada anak anak yang piket sehingga berangkat lebih pagi.
Alena melangkah kedalam, tapi langkahnya terhenti di pintu kelasnya. Kakinya mendadak berhenti begitu dilihatnya nadhira duduk sambil memainkan ponselnya.
"al!" Ucap nadhira sambil berjalan menuju alena.
"I... iya." Jawabnya
"Gue mau minta maaf."
Alena menatap nadhira kebingungan. "Buat apa?"
"Gue mau minta maaf yang
kemarin gue labrak lo al"
"Udah gue maafin kok ra."
"Lo nggak apa apa kan?"
"Maksudnya?"
"Kemarin lo ditampar kak tasya
kan?"
"Lo tahu darimana?"
"Gue kemarin lihat lo dibawa
sama kawannya kak tasya ke
belakang sekolah, ya Udah gue
penasaran jadi gue ikutin lo.
Waktu gue lihat lo mau ditampar
sama kak tasya, gue langsung
cari si Vano buat
menghentikan kak tasya. Gue
emang suka sama vano,
tapi cinta nggak bisa dipaksa
kan?"
"Maksudnya?"
"Gue udah dengar penjelasan
vano. Dia yang cinta sama
lo dan dia juga yang ngejar
ngejar lo. Jadi lo mau maafin
gue kan?"
"Kan tadi udah gue bilang, lo
udah gue maafin."
"Makasih ya." ucapnya sambil memeluk alena.
"Iya, sama sama." Jawab alena sambil membalas pelukan nadhira.