webnovel

Aldi : My Cold Boyboyfriend

Biarkan hati berbicara Biarlah tubuh yang bertindak Biar bibir ini terlontar di setiap kata meski hanya sekedar gumam Biarkan aku mencintai mu dengan caraku Biarkan aku yang selalu merasakan hangatnya senyumu, matamu dan pelukanmu Gimana dengan kisah Aldi Dirgantara dengan SalshabilaaKay yang anaknya hangat abis berbeda dengan Aldi Dirgantara si manusia kulkas dan ketua geng motor tersebut.

oksi_dayanti · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
10 Chs

6. DI ANTAR PULANG

Happy reading

"I'm happy with u" —SalshsbillaKay

Aldi pun membuka pintu kelas Salsha, kelas yang tadinya ribut, ada yang sedang nyanyi-nyanyi gak jelas, ada yang sedang bergosip,ada yang sedang tidur mendadak hening seketika mendengar pintu kelas terbuka.

"Woi kampret lo Ald!" ujar sang ketua kelas Dewa. Pasalnya lelaki itu sedang bernyanyi di depan papan tulis bak artis papan atas.

"Gue kira gua lo guru bangsat!" timpal Rendi sang wakil kelas.

Steffy terkejut ketika melihat Salsha yang di papah oleh Aldi gimana tidak pasalnya tadi ia sedang dalam mode ngambek ia meninggalkan Salsha begitu saja.

"Salshaaa maafin gue," ujar Steffy sendu lalu menggambil alih tangan Salsha di pundak Aldi.

"Gapapa Puy," ujar Salsha.

"Yaudah gua ke kelas dulu ya," pamit Aldi.

"Makasih ya Ald," ujar Salsha senyum pasih.

Steffy pun memapah Salsha sampai tempat duduk merek.a

"Maafin gua ya ninggalin lo gitu aja," ujar Steffy masih merasa bersalah karna meninggalkan Salsha lorong kelas tadi.

"Gapapa Puy," ujar Salsha. "Lagian cuman pusing aja kepala gue," ujarnya lagi.

"Eh iya ko lu bisa sama es kutub sih?" tanya Steffy.

"Gak sengaja dia liat gua di lorong, trus nolongin gua deh," jelas Salsha dan di angguki oleh Steffy.

"Oh gitu."

"Lo kalo masih sakit ke UKS aja Sal, gua anterin ayo," ujar Steffy khawatir.

"Gapapa gua di kelas aja," ujar Salsha. "Gua tidur dulu ya kalo ada guru bangunin," ujarnya lagi lalu menaruh tangannya di atas meja dan meletakan kepalanya di tangannya.

Cek cek 123

"UNTUK ANAK KELAS 10 DAN KELAS 11 KALIAN BOLEH PULANG DI KARENAKAN ADA RAPAT DADAKAN UNTUK KELAS 12"

Seisi kelas pun bersorak gembira dengan adanya pengumuman itu, siapa yang tidak gembira mendapat pengumuman seperti itu? Pulang cepat, itu lah yang di harapkan setiap murid manapun dan bisa nongkrong terlebih dahulu dimanapun sebelum pulang kerumah. Ke caffe, mall atau tempat-tempat spot lainnya.

"Pengumuman apa sih Stef?" Tanya Salsha medongakan kepalanya.

"Pulang cepet sekarang, gurunya rapat," ujar Steffy.

"Yaudah ayo pulang," ujar Salsha yang tiba-tiba semangat mendengar pengumuman itu.

"Ayo."

Merekapun melangkahkan kakinya keluar kelas menuju gerbang luar sekolah.

"Lo gak mau bareng gue aja Sal?" tanya Steffy.

"Gak usah Puy gue bareng Iqbaal aja," tolak Salsha halus.

"Yaudah gue duluan gocar gue udah dateng," ujar Steffy ketika taksi onlennya sudah datang.

"Iya puy ati-ati," ujar Salsha.

Setelah kepergian Steffy Salsha duduk di halte bus yang tak jauh dari sekolahnya, melihat cuacah hari ini sedikit mendung, membuatnya cemas pasalnya Iqbaal (sepupunya) itu belum keluar juga dari pekarangan sekolah.

Tring..

Iqbaal beo : Maaf cha gak bisa balik bareng gua sama Bastian mau kebascame.

Itulah isi pesan Iqbaal, pantas saja ia menunggu Iqbaal sampai halte tutuppun tak bakalan keluar dari area sekolah. Karna Iqbaal sedang berada di bascamenya di belakang sekolah atau lebih tepatnya di WBB atau di sebut warung Bu Bibah. Tempat para anak The Gost berkumpul.

"Tau gitu gue pesen gojek dari tadi Baal Baal," gumam Salsha sambil menatap ponselnya.

Saat Salsha beranjak dari duduknya ia tertegun melihat sebuah motor sport dengan hoodie berwarna abu-abu berhenti di hadapannya.

"Ayo buru naik," ujar lelaki itu.

Salsha hanya diam tak bergerak sedikitpun. Tatapannya tetap melihat lelaki yang berhenti di hadapannya. Otaknya menerka-nerka siapa orang yang berada di balik helem berwarna hitam ini.

Akhirnya lelaki itu membuka helem full facenya.

Salsha tetep diam tak bergerak tapi matanya membulat sempurna ia masih tak menyangka di hadapannya ini adalah laki-laki yang ia suka. tapi untuk apa ia disini? Batinnya

"Ayo naik," pinta Aldi lagi.

Salsha diam tak bergeming.

"Ayo naik," pinta Aldi lagi sambil mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan wajah Salsha.

"Ehh.. ehh," ucap Salsha tersadar dari lamunannya. "Ta.. ta.. tadi lo ngomong apa?"

"Ayo naik," ujar Aldi.

"Hah?" Ucap Salsha kaget.

"Iya ayo keburu ujan," ujar Aldi.

"Beneran nih?" Tanya Salsha memastikan.

"Iya ayo," pinta Aldi. "Nanti keburu hujan, nanti lo tambah sakit," ujar Aldi perhatian.

Apaaa Aldi perhatian sama gue trus ngajak gue pulang bareng? Ujar Salsha dalam hati lalu tersenyum.

Salshapun naik kebelakang jok motor Aldi, dan Aldi memakai kembali helm full facenya kembali.

Setelah Salsha naik kemotornya Aldi mulai melajukan motornya untuk mengantarkan gadisnya ini eh ralat bukan gadisnya tapi gadis ini.

"Rumah lo di mana?" Tanya Aldy sedikit teriak.

"DIPONDOK INDAH!" teriak Salsha agar terdengar aldi.

"Oke," ujar aldi.

****

Setelah itu tak ada percakapan kembali diantara mereka, mereka sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat sedang menyelusuri jalan ada kucing lewat dan membuat Aldi mengerem motornya secara mendadak dan itu membuat Salsha maju untuk memeluknya.

"Maaf maaf," ujar Aldi. "Tadi ada kucing lewat."

"Iya gapapa ko, maaf tadi reflek meluk lu deh."

"Gapapa kok peluk aja."

Huwaaaaa bundaaa boleh gak Salsha teriak sekarang. ujar Salsha dalam hati.

Salshapun tetep dalam posisinya, yaitu memeluk aldi, Aldi pun tersenyum di dalam helm full facenya.

Ntah yang Aldi rasakan ingin senyum terus-terusan saat ini, tak perduli jika di bilang orang gila.

"ALD UJAN MINGGIR DULU YA!" pinta Salsha.

Aldi pun mulai menepikan motornya di halte bus yang berada di jalan tersebut. Merekapun turun dari motornya saat hujan mulai turun dengan derasnya.

"Maaf ya gara-gara gue lo keujanan," ujar Salsha.

"Gapapa kok, santai aja," ujar Aldy.

"Eh iya kok lu tau gue masih di halte tadi?" tanya Salsha.

"Iqbaal chat gue, katanya lo nungguin dia di halte Deket sekolah."

"Oh gitu," ujar Salsha sambil memeluk dirinya sendiri.

"Kenapa dingin?" Tanya Aldi.

Salsha menampilkan senyumnya saja.

"Nih pake," ujar Aldi memberikan Hoodie abu-abunya itu.

"Lo gak kedingan?" Tanya Salsha.

"Udah pake, kalo gue dingin kan bisa di angetin sama lo."

"Apaan sih?" ujar Salsha lalu memakai Hoodie yang di berikan Aldi.

"Makasih ya besok gue balikin ko."

"Hm."

"Yahh esnya kutubnya keluar," gumam Salsha tak terdengar siapapun.

"Ald mau nanya," ujar Salsha.

"Apa?"

"Buset dingin bener jawabnya kek kulkas di beri nyawa" ucap Salsha dalam hati

"Emang kalian sering nongkrong di warung Bu hibah ya di belakang sekolah?"

"Sering di sana itu bukan lagi tempat tongkrongan tapi rumah ke dua kita."

"Lah kok bisa"

"Nanya mulu lo," ujar Aldi dingin. "Entar lo tau kalo udah jadi pacar gue."

Perkataan Aldi sukses membuat Salsha terbungkam mulutnya ia tak tau ucapan Aldi itu beneran atau hanya untuk membuatnya senang saja dengan ungkapannya.

Hujan pun mulai reda dan mereka melanjutkan kembali menyusuri jalan untuk sampai di rumah Salsha, Aldi membawa motornya dengan pelan karna ia takut jatuh,lebih tepatnya bukan ia melainkan gadis di belakangnya ini karna habis hujan membuat jalan licin dan ia tak mau membuat gadis di belakangnya ini terjadi apa-apa, jika terjadi apapa bisa di hajar habis dengan Iqbaal.

"Kalo mau peluk peluk aja gapapa gua tau lo takut," ujar Aldi sedikit teriak.

Salsha tak menghiraukan ucapan Aldi ia langsung memeluk erat pinggang Aldi yang sedang mengendarai motor itu.

Entah lah ia bahagia malam hari ini, dan ia juga berterimakasih kepada sepupunya itu.