webnovel

Bab.4

Terdengar suara derit pintu di buka. Seorang perempuan paruh baya yang tak ia kenal masuk ke dalam ruangan nya.

" Apa ibu itu salah masuk ruangan " tanya Rista dalam hati.

" Hai, apa ada yang sakit " sapa nya ramah.

" gak ada Bu " jawab nya sopan pada perempuan berkerudung instan warna mocca.

" Berapa lama Rista tidur" tanya Rista yang mendapati tubuh nya kaku semua.

" Kamu tidur udah satu bulan " jawab wanita paruh baya itu.

" satu bulan " beo nya. Dan wanita itu mengangguk kan kepala.

" ibu ke sini bertujuan untuk berterima kasih karena sudah menyelamatkan anak ibu " ucap nya lirih.

" ohh ini ibu dari anak kecil tadi " pikir nya.

" iya Bu sama sama, saya nolong nya ikhlas kok Bu " jawab nya tersenyum.

" gara gara ibu yang ninggalin Tania, jadi kamu ketabrak truk " ucap nya menyalahkan diri sendiri.

" ini bukan salah ibu, ini musibah jadi jangan salahkan diri ibu sendiri " ucap Rista tulus sambil mengusap lengan ibu menggunakan tangan tang tak di pasangi infus.

" Terimakasih ya nak, hati kamu terbuat dari apa sehingga baik sekali " ibu itu meneteskan air mata haru.

" ngomong ngomong nama ibu siapa ya " tanya Rista penasaran.

" Kenalin, nama ibu Aruna lestari. Bisa di panggil ibu Aruna" ucap nya.

" kalo nama kamu siapa " lanjut nya.

" kenalin Bu, nama saya Clarista Firana Sakinah. Panggil Rista aja Bu " jawab Rista ramah.

" jadi kamu anak yang berprestasi masuk tv kemari itu " tanya Bu Aruna kaget.

" hehe Alhamdulillah iya, itu saya "

" Ya Allah pinter sek-" ucapan ibu Aruna terpotong karena terdengar suara orang mengucapkan salam.

" Assalamualaikum"

Terdapat sosok lelaki tampan seumuran dengan rista yang masuk ke ruangannya.

Siapakah lelaki tampan itu? Baca bab selanjutnya!

" waalaikum salam " jawab Rista dan Bu Aruna kompak.

" Laura sini, ini lho yang tadi nyelamatin kamu " panggil Bu Aruna kepada gadis kecil umur 5 tahun dan terlihat lutut beserta siku nya yang di perban. Gadis itu menurut saja dan mendekat ke brankar Rista berbaring.

" Bilang makasih karena kakak udah nolongin kamu " ucap nya lagi mengintrupsi Laura yang masih polos.

" makasih kak. Udah nyelamatin Laura" ucap Laura

" iya Sama sama "

" Nama adek siapa" tanya Rista ramah tak lupa tersenyum manis, membuat sang lelaki sedikit terpana akan senyuman cantik Rista.

" Laura " jawab nya singkat dengan ragu ragu.

" kalo nama Kakak itu Clarista Firana Sakinah panggil kak Rista aja " ucap Rista memperkenalkan diri.

" bukannya dia yang ada di televisi ya " pikir nya kaget setelah tahu nama panjang Rista. Dia tahu nama Rista saja tapi tidak dengan wajah nya, memang di televisi tak ada foto Rista hanya terpampang nama nya saja.

" Bukan nya kakak yang ada di televisi itu kan " wajah Laura berubah menjadi berbinar binar.

" Iya itu kakak " jawab nya begitu tanpa merasa dirinya paling pintar.

" Aku ngefans lho sama kakak, aku pengen jadi kayak kakak udah pinter dan terkenal lagi " pujinya kagum.

" Kan Laura pengen jadi kayak kakak, gimana kalo kita belajar bareng " ucap Rista setelah mendapat ide.

" boleh boleh " pekik nya kegirangan.

" Tapi kakak harus sembuh dulu baru bisa belajar bareng " ucap Bu Aruna memperingatkan.

Sedangkan Laura hanya mengangguk lucu.

Diam diam cowok itu tersenyum tipis, sangat tipis sekali sehingga tak ada yang mengetahui nya, dia sangat senang karena adik nya selamat dari bahaya dan kembali terhibur dengan wanita cantik yang menyelamatkan adik nya.

" Nak Rista, ini Laura si bungsu dan cowok tampan itu Elvano si sulung, dia seumuran kamu " tunjuk nya pada cowok yang sedang berdiri sambil menyenderkan bahu nya pada dinding ruangan.

Rista memandangi sekilas cowok yang diakui Bu Aruna sebagai anak sulung nya.

" Dia memang dingin pada orang luar " ucap Bu Aruna berbisik. Sedangkan Rista hanya mengangguk pelan.