webnovel

Bab 56. Intelijen militer.

Yin Xudong sedang bermain ponsel, ketika tiba-tiba dia merasakan sesuatu melesat cepat ke arahnya. Dia segera melompat bangun. Namun, meski berhasil menghindari benda yang menembaknya, kepalanya membentur tempat tidur atas. Dia mengaduh dan menutupi dahinya yang membentur papan tempat tidur. Dia melihat ke arah pintu dengan kesal. Tetapi kekesalannya segera berubah menjadi keterkejutan.

"Xuanxuan!"

"Hm, reaksimu cukup bagus." Zhuo Xiaoxuan masuk dan memasukkan kopernya ke bawah tempat tidur.

Yin Xudong duduk bersila di tempat tidur sambil tersenyum sumringah, menepuk-nepuk tempat di sampingnya untuk memberi isyarat agar Zhuo Xiaoxuan duduk. "Kebetulan sekali! Kamu juga pergi untuk Daftar Ulang hari ini?! Bagus sekali! Oh ya, nomor ponselmu berapa? Cepat beritahu aku!"

Zhuo Xiaoxuan duduk di tempat tidur Yin Xudong. Yin Xudong segera memeluknya dengan senyum di wajah, tetapi Zhuo Xiaoxuan menangkap tangannya dan mencubitnya, "Bersikap baiklah, jangan pegang-pegang."

"Aduh, aduh," Yin Xudong membebaskan tangannya dari cubitan, lalu berkata dengan sedih, "Sudah dua bulan lebih kita tidak bertemu. Tapi begitu bertemu, kamu malah melempariku dan mencubit tanganku!"

Zhuo Xiaoxuan memutar matanya, cubitannya tidak sekuat itu, oke? Dia melepas sepatunya, menggapai ujung tempat tidur atas, dan dengan satu lompatan, dia berbaring di tempat tidur.

Yin Xudong dengan cepat bangun dari tempat tidurnya dan tiarap di tempat tidur samping Zhuo Xiaoxuan. Dia bertanya dengan risau, "Kamu kenapa?"

"Aku sangat lelah. Bicaranya nanti saja, setelah aku bangun." Zhuo Xiaoxuan memejamkan matanya dan pergi tidur. Kehidupannya selama dua bulan terakhir tidak semenyenangkan Yin Xudong. Sepanjang hari dia berlatih dengan intensitas pelatihan yang lebih padat dibanding saat dia berlatih sebagai prajurit khusus. Ini saja dia bergegas dari tempat pelatihan langsung ke stasiun kereta! Menu latihannya diatur oleh Pak Tua Zhuo, dan itu semua adalah pelatihan dengan senjata dan amunisi asli. Pikirannya selalu waspada, karena kalau lengah sedikit saja, dia mungkin akan diberi makan peluru. Setelah lebih dari dua bulan, bahkan orang sekuat dia tidak sanggup lagi.

Yin Xudong menatap lingkaran hitam di matanya, menebak bahwa dia pasti sangat sibuk dua bulan ini, jadi dia membantunya menyelipkan selimut dengan hati yang sedih, "Kalau begitu, istirahatlah dengan baik. Nanti kubangunkan saat waktunya makan." Kemudian dia kembali berbaring di tempat tidurnya dan bermain ponsel.

Meskipun kelelahan, Zhuo Xiaoxuan masih menjaga kewaspadaannya yang paling dasar dengan baik, dia bangun ketika seseorang mendekati tempat tidurnya. Dari nafasnya, dia tahu bahwa orang ini adalah Yin Xudong, jadi dia melonggarkan otot-ototnya yang tegang karena refleks terkondisi. Saat mendengar bunyi "cekrek", dia membuka matanya dan bertanya dengan lambat, "Sedang apa kau?"

Melihat Zhuo Xiaoxuan bangun, Yin Xudong segera menurunkan ponselnya, menyembunyikannya sambil tersenyum, dan berkata, "Nggak, gak ngapa-ngapain. Kamu lapar tidak? Makan, yuk!"

"Kemarikan ponselnya."

Yin Xudong mengatupkan bibirnya dan bergumam dengan keras, dan menyerahkan ponselnya kepada Zhuo Xiaoxuan dengan sangat pelan. Zhuo Xiaoxuan mengambil ponsel dan melihatnya, dan dia melihat wajah tidurnya yang damai di layar. Dia ingin melihat lagi, namun Yin Xudong tiba-tiba merebut ponselnya kembali.

"Ekhem, aku cuma mengambil satu foto, sungguh! Beneran, cuma satu! Jangan dihapus!" Yin Xudong menjejalkan ponselnya ke saku dan menatap Zhuo Xiaoxuan dengan gugup.

Qin Kexuan berbalik dan melompat dari tempat tidur, "Aku tidak memintamu menghapusnya. Aku lapar, ayo makan."

"Oke. Bawakan aku seporsi setelah kamu makan."

"Kau tidak pergi?"

"Eh? Kalau kita berdua pergi, siapa yang akan menjaga barang bawaan?"

"Apakah ada barang berharga di kopermu?"

"Nggak ada, tapi pencurinya kan nggak tahu."

"Baiklah kalau begitu."

Yin Xudong setengah berbaring di tempat tidur, membolak-balik majalah, menunggu Zhuo Xiaoxuan membelikannya makanan.

"Hei, apakah kamu siswa yang baru masuk perguruan tinggi?" tanya Yin Xudong kepada pemuda di tempat tidur di seberang.

Yin Xudong cukup bosan membaca majalah, jadi dia dengan antusias memulai obloran. Beberapa saat kemudian, Zhuo Xiaoxuan kembali dengan membawa kotak makanan cepat saji.

Yin Xudong dengan senang hati memperkenalkan teman barunya kepada Zhuo Xiaoxuan, "Zhang Cheng, ini Qin ... Zhuo Xiaoxuan. Xuanxuan, dia Zhang Cheng, dia juga mahasiswa baru di tahun pertama. Oh ya, dia juga dari universitasmu. Kalian rekan seuniversitas!"

Zhuo Xiaoxuan mengangguk kepada Zhang Cheng dengan datar, meletakkan kotak makanan cepat saji di atas meja, dan berkata kepada Yin Xudong, "Makan."

Antusiasme Zhang Cheng tidak terpengaruh oleh ketidakpedulian Zhuo Xiaoxuan, "Gadis cantik, kulihat keterampilanmu bagus juga. Ketika kamu naik dan turun dari tempat tidur tadi, gerakanmu rapi dan gesit. Kamu menerima pelatihan, ya? Ngomong-ngomong, aku jurusan Teknologi Ruang Angkasa, kalau kamu?"

"Intelijen Militer."

"Wow! Kamu ingin menjadi agen? Luar biasa!" Zhang Cheng menatap Zhuo Xiaoxuan dengan kagum.

Saat Yin Xudong mendengar kata-kata Zhang Cheng, dia segera meminggirkan kotak makanan cepat saji di tangannya, bergeser ke samping Zhuo Xiaoxuan, dan bertanya dengan suara rendah, "Xuanxuan, kamu ingin menjadi agen? Kamu tidak sayang nyawamu? Tidak bisa! Tidak bisa! Kamu harus ganti jurusan. Bukankah lebih baik jadi tentara biasa?"

Zhuo Xiaoxuan memutar matanya, "Siapa bilang kalau belajar intelijen militer pasti jadi agen? Kaupikir orang bisa jadi agen asalkan mereka mau?" Akhirnya, dia melotot kejam pada Zhang Cheng yang banyak bicara. Ditatap seperti itu, Zhang Cheng sangat ketakutan sehingga dia dengan cepat menutup mulutnya dan sembunyi di bawah selimut.

Perjalanan ke Kota J masih beberapa jam lagi. Zhuo Xiaoxuan ditarik oleh Yin Xudong untuk bermain kartu bersama Zhang Cheng. Sebenarnya ada orang lain di tempat tidur atas Zhang Cheng, tetapi orang ini terus berbaring sejak naik kereta. Tidak peduli seberisik apa Yin Xudong dan Zhang Cheng saat bermain kartu, orang itu tetap tidur dengan kepala tertutup seolah-olah dia tidak mendengarnya. Saat kereta tiba di Kota J, barulah dia turun dari tempat tidur, mengambil kopernya dan turun dari kereta seperti Zhuo Xiaoxuan dan yang lainnya.

Di luar pintu masuk stasiun, terdapat base camp tempat universitas menyambut mahasiswa baru. Base camp Akademi Militer W dan Universitas Kedokteran Militer khususnya sangat mencolok. Para mahasiswa dan dosen berseragam militer hijau menyambut kedatangan mahasiswa baru.

Yin Xudong mengikuti Zhuo Xiaoxuan dan Zhang Cheng ke base camp Akademi Militer W. Dua orang pemuda segera mendatangi mereka dan bertanya, "Kalian maba akademi kita?"

Yin Xudong: "Mereka berdua iya, saya bukan. Saya dari Universitas Kedokteran Militer di sebelah. Saya di sini untuk menemani ... adik perempuan saya mendaftar ulang."

"Sekarang ini ada bus yang akan mengantar maba ke kampus, dan setelah tiba di kampus, para senior akan membawa mereka untuk Daftar Ulang. Biar kubantu membawakan kopermu ke bus," kata salah satu pemuda sambil buru-buru mengulurkan tangannya dan mengambil koper Zhuo Xiaoxuan. Senior yang lain tidak punya pilihan selain mengambil salah satu koper Zhang Cheng, lalu memimpin jalan.

"Xuanxuan, kamu pergilah ke kampus dan daftar ulang. Aku akan mendaftar ulang juga. Setelahnya, aku akan menemuimu!" Kemudian, Yin Xudong berkata kepada Zhang Cheng, "Tolong jaga Xuanxuan untukku, terima kasih!"

Zhang Cheng mengangguk dan melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal padanya, lalu menyusul senior di depan.

Zhuo Xiaoxuan: "Aku pergi. Kalau ada apa-apa, telpon aku."

Zhuo Xiaoxuan naik ke bus dan duduk di kursi belakang. Tak lama kemudian, seseorang duduk di sampingnya. Dia mengerutkan kening tanpa terlihat. Dia tidak mengatakan apa-apa dan lanjut melihat ke luar jendela. Yin Xudong sedang menyapa senior-seniornya di base camp universitas mereka. Orang ini selalu bisa langsung mengumpulkan sekelompok teman ke mana pun dia pergi. Kau bisa tahu betapa populernya dia dengan melihat senyum cerah para senior perempuan itu. Tapi melihat senyum cerah yang sama di wajah Yin Xudong, suasana hatinya menjadi suram. Dia menutup tirai dengan keras, 'kau tidak akan bersedih atas sesuatu yang tidak kau lihat'!

"Pacarmu?" tanya pemuda yang duduk di sampingnya.

Zhuo Xiaoxuan meliriknya sekilas, dia orang di ranjang atas kereta yang tidur dengan kepala tertutup. Zhuo Xiaoxuan memalingkan muka dan mengabaikannya. Sebaliknya, Zhang Cheng, yang duduk di kursi depan, menoleh dan memperkenalkan dirinya, "Hai, ternyata kamu juga dari universitas kami. Aku Zhang Cheng. Siapa namamu?"

"Xie Shengya, jurusan Intelijen Militer."

"Eh?! Wah! Zhuo Xiaoxuan, kalian rekan sejurusan! Mungkin kalian juga sekelas!"

"Aku di Kelas 1, kamu?" tanya Xie Shengya pada Zhuo Xiaoxuan.

"Kelas 1."

Setelah Zhuo Xiaoxuan tiba di kampus dan mendaftar ulang, dia menemukan bahwa ada dua kelas di jurusan mereka. Setiap kelas berisi 30 mahasiswa. Kelas 2 memiliki 5 mahasiswa perempuan, sementara Kelas 1 hanya memiliki dia seorang. Tapi dia dan kelima gadis itu tinggal di kamar asrama yang sama.

Setelah semua orang mengatur barang bawaan dan tempat tidur, Xiao Chen, yang berada di tempat tidur seberang Zhuo Xiaoxuan, tengkurap di kasurnya dan berkata dengan geram, "Kenapa Xiaoxuan sendirian di Kelas 1? Kalau begini, Xiaoxuan akan tampak sangat kesepian. Alangkah baiknya jika kamu juga sekelas dengan kami, kita berenam bisa beraksi bersama! Bagaimana kalau kita bicara sama konselor supaya memindahkan Xiaoxuan ke kelas 2?"

"Meskipun konselor setuju, anak laki-laki di kelas 1 mungkin tidak akan setuju. Xiaoxuan satu-satunya perempuan di kelas mereka, dan dia juga sangat cantik. Bisakah dia dipindahkan?" Xiao Yang, yang berada di tempat tidur atas Xiao Chen, menjulurkan kepalanya dan membalas.

"Benar. Kalau mereka tahu kita mendorong Xiaoxuan untuk pindah kelas, kita akan dihajar!"

"Pfft! Kalau mereka berani menyentuh kita para gadis, mereka tidak akan bisa tinggal di akademi ini lagi."

"Haha, menyenangkan juga ya Akademi Militer. Kita para gadis harus bergandengan tangan dan saling menjaga!"

Ada banyak tawa di asrama. Zhuo Xiaoxuan kadang-kadang menjawab pertanyaan mereka dengan sikap suam-suam kuku, tidak terlalu antusias, tetapi juga tidak membuat dirinya tampak tidak cocok dengan mereka.

Karena ini adalah hari pendaftaran mahasiswa baru, manajemen kampus relatif longgar, jadi ketika Yin Xudong datang ke Akademi Militer W, setelah mendaftar ke penjaga一menggunakan Kartu Calon Perwira yang baru saja dia terima dari Universitas Kedokteran Militer一dia bisa masuk dengan mudah. Mahasiswa seperti mereka, begitu masuk kampus, itu sama saja dengan masuk ke ketentaraan, jadi bisa dibilang dia sudah mulai bertugas sebagai tentara.

Dia menelepon Zhuo Xiaoxuan, memberitahunya bahwa dia telah tiba di Akademi Militer W.

Setelah menutup telepon, Zhuo Xiaoxuan berkata kepada teman sekamarnya yang masih mengobrol, "Aku akan pergi makan."

"Tunggu! Semuanya, ayo makan bersama. Anggap saja merayakan hari dimana kita menjadi teman sekamar!"

Alhasil, Yin Xudong didatangi oleh sekelompok gadis, dan rencana makan malam dengan cahaya lilin untuk dua orang dibatalkan bahkan sebelum dimulai ...

Setelah makan malam, Yin Xudong dengan enggan mengucapkan selamat tinggal pada Zhuo Xiaoxuan dan kembali ke kampusnya.

Begitu gadis-gadis kembali ke asrama 312, mereka langsung memborbardir Zhuo Xiaoxuan dengan berbagai macam pertanyaan, bujukan dan paksaan dilakukan untuk memeras pengakuan darinya ... tapi itu mustahil. Tidak peduli bagaimana mereka bertanya, Zhuo Xiaoxuan hanya mengatakan bahwa Yin Xudong adalah kakaknya.

Tapi tentu saja mereka tidak percaya. Mana ada kakak beradik yang marganya berbeda. Katakanlah mereka memang punya marga yang berbeda, tetapi, dengan kekuatan mata emas dan hidung sensitif mereka (para gadis), mereka dapat merasakan percikan samar di antara keduanya. Hanya saja, mau ditanya bagaimana pun, Zhuo Xiaoxuan selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Mereka tidak bisa mendapatkan kepastian sama sekali.

Akhirnya, Xiao Chen, sambil menggigit sebuah apel, berkata dengan main-main, "Kakakmu cukup tampan. Kata pepatah, 'jangan biarkan air yang menyuburkan mengalir ke ladang orang asing'. Xiaoxuan, kakakmu buat aku aja, ya!"

Begitu kata-kata itu jatuh, Xiao Chen melihat Zhuo Xiaoxuan di yang ada di seberangnya menyipitkan matanya sedikit. Tiba-tiba dia bergidik. Dia menelan apel di mulutnya dengan susah payah, dan berkata, "Hehe, bercanda. Benar-benar cuma bercanda. Aku udah punya pacar, mana mungkin masih ngelirik laki-laki lain, bukan? Hehe ..."

Semua orang diam-diam menghela nafas serempak, benar saja, percikan halus di antara mereka berdua benar-benar ada ...

Keesokan harinya, kehidupan pelatihan militer yang tragis dimulai. Itu dimulai dengan pertemuan seluruh kelas. Semua mahasiswa baru berseragam kamuflase berbaris di lapangan dan mendengarkan sambutan dekan. Setelah selesai, karena perbedaan yang besar dalam rasio laki-laki dan perempuan, mereka akan dilatih secara terpisah. Gadis-gadis dari setiap kelas disatukan dan kemudian dibagi menjadi beberapa peleton. Zhuo Xiaoxuan dan gadis-gadis asrama 312 semuanya ditempatkan di peleton yang sama. Komandan peleton yang bertanggung jawab atas pelatihan setiap peleton adalah senior tingkat dua, tetapi kebanyakan dari mereka adalah laki-laki, sangat sedikit komandan peleton yang perempuan.

<><><>

Notes: Aku pun tak tau kenapa Kota G berubah jadi Kota J.