webnovel

AKU INGIN MENJADI CANTIK

Kehidupan Philia Isabella berubah ketika menginjak remaja, gadis muda itu tidak menyukai dirinya karena merasa jauh dari kata "CANTIK". Bella terus berusaha merubah dirinya agar diakui sebagai gadis cantik,semakin hari obsesinya akan kecantikan fisik dan rupa semakin besar,rasa haus akan pujian membuat Bella terus berupaya mempercantik wajah dan fisiknya,hingga suatu hari ia diperhadapkan dengan berbagai hal karena kecantikan, beberapa cerita dari masa lalu yang penuh kejutan juga hadir ditengah kehidupan gadis tersebut serta tulusnya perasaan cinta tanpa memandang fisik namun akankah hal tersebut membuat Bella menyadari akan makna kecantikan yang sesungguhnya, Bagaimana Philia Isabella melewati semua itu ?

stesystevany · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
6 Chs

Beloved Girls

Jika kamu tak mampu mempertahankan kecantikan fisik sudah saatnya kecantikah akhlak akan berperan penting "kata orang-orang begitu" namun pemikiran mereka yang seperti itu seolah menjadikan kecantikan Akhlak adalah pilihan setelah wajahmu tak cantik..

Lagi-lagi kecantikan fisik menang di atas segalanya dan aku hanya berekspektasi bahwa aku menjadi salah satu wanita dengan kecantikan fisik ..

sepertinya yang perlu kubenahi agar diterima dunia hanyalah segala yang terlihat seperti fisik ~

****************

🎶You're the light I'm the shadow ons the wall when you sleep

Everything that I need is right here with me🎶

Sebuah lagu dari One oke Rock "Good godbye" menggema didam ruangan serba ungu yang bertema "Unicorn", dengan mengenakan sebuah piama berwarna violet aku memegang gagang sisir yang kuumpakan sebagai mice.

Kulantunkan syair-syair lagu tersebut secara beriringan layaknya sedang melakukan konser aku melompat-lompat di atas kasurku yang juga dilapisi dengan spray bergambar Unicorn.

🎶Come to me

All that I say's already said

I come to you

There is one word that I can't forget🎶

🎶Goodbye

Good goodbye

Goodbye

Good goodbye, yeah🎶

Teriakku ingin menyaingi suara Taka sang vokalis.

Tok .. tok .. tok ..Tok.. tok .. tok ..

Suara ketukan pintu yang semakin keras dari depan kamarku dengan pelan aku melompat turun dari kasur dan segera mengecilkan volume Spekar Bluetoothku.

"Bella.. Isabella" Ternyata suara Ibu.

"Iya Bu ada apa ?" Aku membuka pintu kamar.

Ibu tak sedirian

"Ciara , Lucy , Irene ,Jihan" Ucapku seperti mengabsen nama teman-temanku yang kini berdiri tegar disamping mamaku dengan memancarkan senyum lebar dari bibir mereka.

"Mau apa yah mereka kemari ? Kalau mau bahas tugas kok ada Jihan?" Gumanku dalam hati.

Ini adalah sesuatu yang baru bagiku,karena sejak awal duduk dibangku perkuliahan aku tak begitu akrab dengan siapa pun. aku lebih suka mengasingkan diriku sendiri karena bagiku hanya mereka yang berwajah cantik, bertubuh modis dan berkelimangan harta saja yang pantas mendapat banyak teman.

Ciara selalu mencoba mengajakku untuk bergabung dengan mereka namun aku sering kali membuat alasan untuk menghindar dan entah mengapa wanita cantik bertubuh modis itu seperti tak ingin menyerah untuk menjadikanku temannya.

Awalnya aku sempat berpikir bahwa mungkin Ciara ingin berteman denganku hanya sebatas agar aku bisa membantu menyelesaikan tugas-tugas kampusnya namun aku seperti tersadar Ciara memang tulus ingin berteman denganku.

Aku memang tak pantas untuk berada dilingkungannya tetapi akhir-akhir ini perasaanku menuntunku untuk terus terhubung dengannya sebagai teman hal tersebut yang membuatku akhirnya menjadi terbiasa dengan kehadiran Irene, Lucy dan Jihan (mereka bertiga selalu menempel kemanapun Ciara pergi).

"Ada apa yah?" Batinku.

"Ayo masuk " Tanpa berpikir lebih lama lagi aku mempersilahkan mereka masuk.

"Teman-temanmu mau minum apa? biar Ibu buatkan" tawar Ibu.

"Apa saja terserah Ibu saja" Jawabku.

Setelah mengantarkan 5 gelas es cincau hitam dan beberapa makanan ringan Ibu segera meninggalkan kami.

"Kamu suka unicorn yah" Tanya Irene yang sedari tadi memerhatikan dekorasi kamarku.

" iya suka banget" Jawabku singkat.

"Selain itu kamu suka apa lagi?" Tanya Ciara dengan nada penasaran.

"Suka apa maksudnya ?" Tanyaku memperjelas pertanyaan Ciara.

"Iya seperti warna kesukaan kamu,makan kesukaan kamu pokoknya hal-hal yang kamu sukai" Jelas Ciara.

"Mmm.. aku suka warna hitam,ungu,pink sama biru untuk makanan aku makan apa saja karena bagiku semua makanan sama saja,hal yang paling aku sukai adalah musik" Jawabku dengan nada datar.

"Mmmm " Dengan serentak mereka berempat mengangkuk tanda mengerti.

Sebenarnya aku sedikit canggung karena kami tak biasanya sedekat ini,aku ingin bertanya maksud dan tujuan mereka kemari jika bukan tentang tugas namun tak ingin menegangkan suasana aku ikut membaur tanpa memikirkan hal tersebut.

Kami berlima mulai menceritakan tentang hal-hal yang kami sukai beberapa kali Irene membuat kami tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya.

"Seperti Suka menonton Bokep"

"Suka Mengisap Dot sebelum tidur"

Dan masih banyak hal-hal kocak yang sengaja dia lontarkan untuk membuat kami tertawa geli.

"Kalau aku suka kalian berempat,kalian membuat hari ini serasa lebih baikTe..te..rimakasih" Ucap jihan terbata-bata , tiba-tiba dia memeluk kami bertiga lalu mulai menguras air matanya.

Kami berempat tiba-tiba terkejut.

"Jihan kamu mengapa? kamu mengapa?" Tanyaku yang mulai kepanikan.

"Tenang Han,ada apa ?" Tanya Ciara mencoba menenagkan Jihan.

Dia melepaskan pelukannya dan mengusap airmatanya yang telah membasahi bibir-bibir hijab cokelatnya.

"Aku .. Aku .. Aku sudah diputuskan Tyo" Kata Jihan kembali terisak-isak.

"Hah? mengapa ?" Respon Irene.

"Ka...tanya dia tidak suka dengan perempuan yang bawel sepertiku,ka.aku tak pernah bisa mejadi dewasa, aku terlalu mengekang dirinnya,katanya cemburuku berlebihan dan tak berasalan" Dengan terbata-bata Jihan mengeluarkan unek-unek dalam hatinya sambil menangis.

"Mungkin itu berarti kamu harus lebih menahan diri dalam bersikap" Ciara mencoba meluruskan.

"Tetapi jika memang seperti itu harusnya dia memberiku ruang untuk berbenah bukan ruang untuk perempuan lain masuk tinggal dihatinya"

"Maksudmu? Tyo sudah punya wanita lain?" Tanyaku penasaran.

Jihan mengangguk lalu memelukku dan Ciara yang tepat berada didepanya.

Kami pun mengusap-ngusap pundak Jihan mencoba menenangkan dirinya.

"Sekarang aku harus bagaimana? aku sudah mencoba tenang namun hatiku terus memberontak dan menangis rasanya aku ingin mati ! ini bukan pertamakalinya dia seperti itu" Ucap Jihan yang terus berlinang air mata.

"Jihan kamu itu harus kuat ! kita itu perempuan yang mampu menahan seribu sakit " Kata Irene.

"Han aku juga pernah ditinggalkan tetapi kehilangan dia bukan berarti kamu harus kehilangan hidupmu ,lihatlah diriku sekarang aku baik-baik saja kan? percayalah dengan atau tanpa dia hidupmu akan terus berlanjut sebagaimana mestinya" Potong Ciara.

"Kalau menurut aku iklaskan saja Han,apalagi katamu dia sudah sering melakukannya.Pria yang sudah terbiasa berselingkuh akan melakukannya secara berulang-ulang dan akan terus berusaha mencari kesalahanmu,mungkin hari ini alasannya kamu bawel kamu cemburuan tetapi besok-nesok dia akan mencari alasan lain demi memainkan sandiwaranya" Ucapakku bag seorang pakar cinta.

"Aku sih tidak merasakan seperti yang kamu rasakan saat ini,tetapi kalau aku jadi kamu aku mulai berbenah diri dan memperbaiki diri karena jika kita menjadi baik kelak kita akan diberikan orang yang baik pula karena berbenah diri itu jauh lebih sulit dibandingakan berbenah riasan diwajah" Sambung Irene yang sontak membuatku ternganga dan mengangguk menyetujui pendapatnya.

"Ayo bangkit Jihan,come ons kamu punya aku,kamu juga punya Ciara,Lucy dan Bella...terlebih lagi kamu punya Tuhan kok,ditinggal Tyo tak menjadikanmu sebatang kara beb" Sambung Irene.

Jihan mulai mengahapus air matanya lalu dia bangkit berdiri menarik napasnya dan menghembuskanya.

"Makasih yah teman-teman aku harap kita bisa terus seperti ini , saling menguatkan" Ucap Jihan diselingi pelukan kecil dari kami berempat.

----------------

Sebuah lagu dari PSY-New Face dipilih oleh Irene kali ini aku tak konser sendiria, jika bisa bersuara mungkin kasurku sudah mencaci maki kami berlima yang sedang melompat-lompat diatasnya.

🎶Yes, I want some new face

New face, new face, new new new face

New face, new face, new new new face🎶

teriak kami berlima secara bersamaan dan hanya pada lirik tersebut karena cuman itu yang kami tau.

----------------

Setelah membasuh diri aku kembali duduk didepan cermin kepegang wajahku dengan kedua tanganku..

"Berbenah Diri Jauh lebih Sulit dibandingkan Berbenah Riasan diwajah" Seketika kata-kata Irene tadi terngiang-ngiang dikepalaku.

Aku merebahkan diri dikasurku perlahan-lahan mulai kupejam mataku. Pertemuan kami hari ini begitu cepat namun ada ikatan di sana, kami menjadi lebih dekat dan akhirnya tanpa pernah kubayangkan kami membentuk sebuah Grup Chat yang hanha beranggotakan kami berlima dan menaimai grup itu" Beloved Girl's" aku merasa punya tempat yang kusebut "sahabat" walaupun semuanya terasa begitu awal,ternyata hal-hal kecil seperti curhat bisa membuat sebuah ikatan.