webnovel

Ingin Berjuang Bersama

Tidaklah mudah mencari pasangan yang ingin berjuang bersama dari nol.

Aku pernah terpesona dengan seorang gadis kala itu

Ia seorang gadis yg berparas cantik, anggun dan mempesona, ramah dalam berkata walau kadang terdengar sedikit kasar sih! Hahaha

Tapi dia baik menurut kata hatiku.

Seiring berjalannya waktu, kedekatan kami pun boleh dikatakan cukup akrab, layaknya sepasang kekasih yg punya rasa kepedulian yg cukup kuat.

Walaupun menurut kami, kedekatan ini tidak lebih dari sebatas teman/sahabat.

Waktupun terus berjalan dan kedekatan kami semakin sangat akrab dan dipertanyakan saat itu.

Ada yg bertanya seperti ini "Kalian berdua ini sebenarnya pacaran atau apa sih? Ada juga yg bilang sudah berapa lama kalian pacaran apa sudah lama sekali? Ataukah sudah sejak SMA? Dan satu pertanyaan lagi yg menurutku, itu pertanyaan yg sangat mendukung/mensuport. Yakni Kapan kalian berdua urus (masuk minang)". Kata mereka yg tak perlu aku sebut nama.

Dengan begitu banyak pertanyaan yg ada, aku pun merasa tak nyaman.

Dengan begitu aku mencoba untuk berkomunikasi dengannya dan dia pun berkata jangan peduli apa yg sudah sedang dipertanyakan dan akan dipertanyakan.

Anggaplah mereka adalah orang-orang kampung yg blm paham akan arti dari sebuah pertemanan/persahabatan.

Waktupun terus berjalan dan kedekatan kami pun masi ttap seperti awal dulunya, bahkan lebih dari pada itu.

Perlahan aku pun mulai ada rasa yg sudah melebihi dari batas pertemanan/persahabatan kami dengan semua rasa kepeduliannya terhadapku.

Entah pedulinya itu juga ia libatkan rasa yg sama seperti yg sedang aku rasakan? Aku pun belum tahu pasti. namun dengan bahasa tubuh yg ia peragakan setiap harinya sangat meyakinkan bahwa dia juga punya rasa yg sama dibalik pertemanan/ persahabatan kami.

Aku pun bingung, harus dari mana kumulainya?

Haruskah aku memulainya sekarang? Tapi aku tak punya keberanian untuk hal itu.

Namun karena keberanian ku saat itu hanya lewat canda tawa, aku mencoba untuk menyinggung hal kedekatan kami, tetapi dengan bercanda juga dia menjawab ku dengan kata"omong lain" untuk mengalihkanku. Singkat cerita aku dialihkan beberapa kali dengan kalimat yg sama.

Waktupun terus berjalan kedekatan kami pun masih belum punya status yg jelas selain dari pertemanan persahabatan kami.

Dan akhirnya aku menunggu waktu yg tepat saat dimana aku betul-betul yakin bahwa kedekatan kami benar-benar sdh melibatkan perasaan, aku pun memberanikan diri untuk serius bertanya kepadanya tentang kedekatan kami. respon baiknya sangat meyakinkan aku, bahwa pasangan yg baik dan tepat itu lahir dari sebuah pertemanan/persahabatan.

Saat itulah saat pertama kali aku berani dan serius mengajaknya untuk bersama-sama berjuang dari nol.

Namun tak ku sangka, jawabannya cukup mengecewakan karena dia masih punya rasa trauma akan hal cinta, dia belum siap untuk berjuang bersama...dia hanya ingin berjuang sendiri untuk masa depannya.

Akupun diam terpaku mendengar kalimat yg dikeluarkan drinya.

Waktupun terus berjalan, kami pun semakin dekat dan tidak renggang karena jawabannya itu. Dan dengan ketidak percayaanku terhadap jawabannya itu, kembali aku mengajaknya dengan pertanyaan yg serius sama untuk yg kesekian kalinya. Namun tetap saja ia kembali pada jawaban yg sama.

Akupun diam lagi, karena jawabannya itu sudah untuk yg kesekian kali. Aku berpikir, apa aku yg terlalu percaya diri dan terlau dalam libatkan perasaan sesampai aku tak punya rasa malu sedikitpun. ataukah aku yg tidak pantas dan tdk sepadan dengannya?

Waktupun berjalan terus sampai saat ini, dan kami masih tak punya status yg jelas selain dari pertemanan/persahabatan.

Bersambung...😀

Terkadang ada saja salah satu pihak yang tidak mau diajak merangkak dari bawah, berjuang bersama dari nol.

Selamat membaca, dan jangan lupa nantikan cerita selanjutnya.🙏

Author by : Jheffer_Makbalin