Di tempat berbeda, terlihat seorang ibu parubaya duduk di sofa ditemani seorang anak kecil tengah bermain robot.
"Riko, ayo makan lagi."
"Iya nek." Anak kecil laki-laki berusia 3 tahun merasa dipanggil mendekat seraya menggenggam erat robot hitamnya di tangan mungilnya.
"Pintar," seru ibu parubaya tersebut yang tak lain adalah Rina.
"Liko halus pintal, bial mamah, papah, nenek, kakek bangga," ucapnya dengan cadel dan semangat tangan terkepal. Tersenyum menampilkan deretan gigi yang bagian depan hilang dua alias ompong. Rina menganggukinya setuju.
Tanpa disadari disana, seorang laki-laki parubaya tersenyum miris melihat interaksi hangat dan lucu keluarganya seraya menyenderkan tubuhnya di dinding. Tubuhnya loyo setelah mendapatkan hantaman keras di wajah dan tubuhnya. Mungkin itu tak seberapa dengan apa yang dirasakan keluarganya saat ini bila tahu yang sebenarnya, melihat keluarganya yang hangat didepan matanya telah ia kecewakan.
Maaf.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com