Part 117 Hanya Bisa Menangis

Semua bahagia meskipun raut wajah nampak sembab. Setelah melewati masa-masa menegangkan cukup lama dengan tumpahan air mata akhirnya yang diharapkan tiba. Ya Rama sudah sadar dari tidur panjangnya, koma. Semua tak berhenti melangitkan rasa syukur yang luar biasa.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya sadarkan diri juga setelah melewati tidur panjangnya. Yangtelah membuat khawatir semua orang.

Semua kini berdiri berjejer mengelili brangkar, Rama tak berhenti memandang satu per satu orang yang mengerumuninya. Tatapannya dipenuhi keheranan dengan kening berkerut seolah tengah berpikir keras memperhatikan setiap orang dengan tatapan asing sambil diperiksa oleh Dokter.

Kondisinya kini sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Alat bantu pernapasan sudah dilepas meninggalkan selang infus di tangan dan perban di kedua kakinya saja. Setidaknya melegakan bagi yang melihat, Rama tak separah sebelumnya.

"Siapa?"