Bab 248

Kali ini wanita nekat itu langsung mendatangi rumahnya. Dengan tidak tahu malunya berteriak memanggil-manggil dan berlari layaknya anak kecil.

*****

"Mau ke cafe?" tanya Dirga kepada Agnia.

"Boleh" sahut wanita tersebut

"Ayo" jawab Dirga.

"Boleh tanya sesuatu?"

"Tentu"

"Itu hutan belakang sekolah kita?" tunjuk Lia ke arah hutan dengan jarinya.

"Iya dan dulu ada yang pernah meninggal di hutan itu" seketika itu juga raut wajah Austin berubah serius dan tangannya mengepal kuat seperti menahan amarah.

Lia mendengarkan seksama setiap nada. ia terpukau oleh permainan piano laki-laki itu.

Ia juga merasa ada kesedihan serta penyesalan saat laki-laki itu memainkan pianonya.

Tiba-tiba saja laki-laki itu berdiri dan membalikkan badannya menghadap ke arah pintu. Sontak saja Lia kaget dan cepat-cepat pergi dari situ.