Bab 184

Pikirannya akan mengarah pada pemutusan kontrak dari mereka.

"Iya, tapi percayalah, itu bukan salahku."

"Mau salahmu atau tidak, tetap saja kau tak boleh melakukan hal hal yang justru akan merusak citra kamu. Kau paham?"

"Iya, aku paham. Satu jam dari sekarang, aku akan tepat waktu."

Belum selesai masalah satu, eh nongol lagi masalah yanh lain. Masalah bagaikaan jerawat bagi anak remaja itu hal yang lumrah.

"Kenapa hidupku bisa buruk seperti ini?" batin Jennifer.

*****

"Apa yang kau bawa itu?" tanya Agatha saat melihat Aldrich masuk ke dalam ruang inapnya.

"Membawakanmu racun agar kau bisa diam. Tentu saja aku menjengukmu dan ingin kau cepat sembuh." Aldrich duduk di samping Agatha. "Makan lah." Pria itu menyodorkannya pada Agatha.

"Aku tidak lapar Al," protesya.

"Makan atau aku akan mengganggumu Sepanjanh hari. Aku yakin kau tidak akan ingin melihatnya." Aldrich kembali menyodorkan makanan itu. "Ayo makan!"