webnovel

Aimer| 08

Instagram: Yezta Aurora

Facebook: Yezta Aurora

Twitter: Yezta Aurora

--

Jose memberi perintah pada Zoe untuk membawa adiknya tersebut ke mansionnya akan tetapi tanpa sepetahuan Jose, Zoe malah membawa Axell ke tempat Nicolette karena sedari tadi terus saja meracau menyebut nama Wanita itu.

Cerelhia mengumpat kesal ketika bel apartemen terus berbunyi sehingga memaksanya beranjak dari tempat tidur.

"Jam berapa ini kau baru pul-" Kalimatnya menggantung setelah pintu terbuka dan bukan saudara sepupunya yang ia dapati melainkan lelaki asing yang baru dilihatnya, akan tetapi Cerelhia langsung mengenali lelaki yang berada dalam dekapan badan kekar tersebut.

" Axell ... " Lirih Cerelhia kemudian beralih menatap Zoe.

"Apa yang terjadi?" Cerelhia bertanya.

"Akan ku jelaskan nanti tapi ijinkan kami masuk lebih dulu Nona, tubuh Mr. Axell terlalu berat." Meskipun dengan berat hati Cerelhia memberi jalan bagi kedua pria tersebut untuk memasuki apartement Nicolette.

"Baringkan saja dia di sofa." Pinta Cerelhia.

"Dia mabuk?" Cerelhia kembali bertanya.

Zoe menatap Cerelhia. "Benar sekali Nona."

Cerelhia tampak bingung sampai mengerutkan kening. "Lalu untuk apa kau bawa dia kesini? Lebih baik kau antarkan lelaki tak bertanggung jawab ini pulang ke kediaman Martin."

"Dimana Ms. Nicolette?"

"Untuk apa kau mencari saudaraku?"

"Maafkan aku Nona, aku terpaksa membawa Mr. Axell ke sini karena terus saja menyebutkan nama saudara Anda, Ms. Nicolette."

"Dengarkan aku Tuan asing, aku sama sekali tak peduli apapun yang terjadi pada dia." Menatap sinis Axell kemudian beralih kembali pada Zoe.

"Jadi bawa dia pergi dari sini. Aku tak mau saudara ku yang disalahkan atas kejadian ini." Sembari melemparkan tatapan tajam penuh peringatan.

"Yang jelas aku dan saudara ku tak ingin terlibat urusan lagi dengan Martin atau pun keluarganya jadi ku mohon padamu bawa dia keluar dari apartemen ku. Sekarang!"

" Nicolette ... Please stay with me baby. Please."

Mendengar racauan Axell, Cerelhia langsung mencibirkan bibirnya. Bukannya ia tak respect dengan lelaki tersebut hanya saja ia tak suka dengan sikap Axell yang sama sekali tak bertanggung jawab. Yang dengan teganya membiarkan keselamatan Nicolette terancam waktu itu.

"Kau dengar sendiri kan Nona."

Melemparkan senyum sinis. "Aku sama sekali tak peduli. Sekali pun lelaki ini meregang nyawa, aku juga tak mau peduli, jadi akan lebih baik kau bawa lelaki ini keluar dari apartement ku sebelum saudara ku datang dan menendang keluar tubuh lelaki tak berguna ini."

Cerelhia yang sudah habis kesabaran, segera membuka pintu dengan kasar. "Cepat!" Bentak Cerelhia.

Akhirnya dengan terpaksa Zoe membawa Axell kembali ke mansion Jose sambil merutuki kebodohannya sendiri. Jika Jose sampai tahu akan hal ini bukan hanya kepalanya yang akan dipenggal akan tetapi keselamatan seluruh anggota keluarganya juga dipertaruhkan.

Berharap Jose tak akan pernah tahu akan kejadian ini namun nasib baik tak berpihak pada Zoe malam ini, karena kedatangannya bersamaan dengan Jose yang baru saja memasuki mansion.

Jose langsung menghardiknya. "Dari mana saja kau?" Jose bertanya sambil menyilangkan tangannya ke depan dada.

"Jawab Zoe!" Ketika mendapati Zoe menundukkan wajah sambil menopang tubuh berat Axell.

"Jangan coba - coba berkhianat kecuali kau sudah siap ku kirim ke Neraka bersama anggota keluargamu, Mr. Zoe Alsbech.!" Setelah itu Jose langsung melenggang pergi menuju kamarnya.

Menatap langit - langit kamarnya lama setelah itu coba memejamkan mata akan tetapi kelebat wajah Nicolette kembali menghiasi pikirannya membuatnya kembali membuka mata.

"Harusnya ku sadari dari kencan kita kemarin malam Nicolette Phoulensy Hamberson." Lalu kembali mengirim email pada situs kencan online dan meminta dijadwalkan kencan kedua dengan Nicolette akan tetapi harapannya dihempas karena pada situs online tersebut Nicolette hanya mendaftarkan diri untuk sekali kencan.

Akhirnya ia pun berinisitif menguak informasi tentang Nicolette melalui laman web site, akan tetapi tak ada informasi yang bisa menjelaskan tentang siapa diri Nicolette sebenarnya.

"Oh Nicolette sebenarnya kau ini siapa dan berasal dari keluarga mana? Kenapa tak ada satu pun informasi yang bisa menjelaskan tentang dirimu?"

Tentu saja informasi mengenai Nicolette tak dapat ditemukan karena Nicolette ini hanya gadis biasa. Ia juga tidak memiliki sosial media seperti instagram atau pun media sosial lainnya. Sebenarnya Nicolette aktif di media sosial akan tetapi sebagai penulis. Dan tentunya hanya nama pena yang tertera disana sehingga tak ada yang mengenalinya kecuali Cerelhia.

Ia terkenal dengan nama -Aimer- penulis novel bergenre romantis. Banyak karyanya yang digilai para wanita begitu juga dengan kaum pria. Hampir semua karya Aimer pecah dipasaran karena alur cerita yang tergambar mampu mengobrak abrik emosi pembacanya. Ia lebih sering dijuluki -King Romance-

Lelah dengan rasa frustasi membelenggu, akhirnya memilih memejamkan mata. Akan tetapi sia – sia saja karena bayang – bayang Nicolette masih saja setia menyiksanya hingga pagi menjelang.

--

Pagi – pagi sekali Cerelhia sudah bangun karena hari ini ia masuk shift pagi. Dengan langkah tergesa menuju dapur untuk membuat sarapan dan alangkah terkejutnya mendapati Nicolette sudah duduk santai di kursi islesambil menyesap green tea latte.

"Kau tak pulang semalam?" Cerelhia bertanya sembari memilih duduk disebelah Nicolette.

"Yah aku ke kantor penerbit. Mr. Smith memintaku merevisi bab akhir." Lalu menatap tajam Cerelhia.

"Jangan kau pikir kalau aku tidak pulang kau bisa sesuka hati membawa lelaki masuk ke apartemen ku Cerel."

Cerelhia menyipitkan matanya. "Kau ini bicara apa? Tentu saja tidak!"

Nicolette tersenyum sinis. "Sayangnya kau lupa menyemprotkan parfum ke sofa." Kemudian mendekatkan wajahnya. "Bau parfum kekasih mu masih melekat Cerel!" Setelah itu berlalu dari dapur, dan dengan sengaja menabrak pelan bahu Cerelhia.

Sial, sial, sial, awas saja kau Axell. Kau sudah menyulitkanku, Cerelhia mengumpat kesal.

"Bukan aku yang membawa lelaki masuk ke apartement tapi mantan kekasihmu si cupu Axell semalam datang kesini dalam keadaan mabuk." Teriak Cerelhia akan tetapi Nicolette tak dapat mendengarnya karena ia sedang berendam sambil memutar musik.

Sementara dikediaman Martin sedang terjadi keributan besar karena putra kesayangannya, Axell, tidak pulang dan Delila terus saja menyalahkan Martin atas kejadian ini.

"Cepat cari putra ku! Tak biasanya dia tak pulang seperti ini. Apa yang sudah kau lakukan pada putra ku? Katakan Martin!" DesakDelila sambil mengguncang bahu kekar suaminya.

"Jangan menuduhku sembarangan Delila. Jaga ucapanmu kalau kau tak mau aku sampai merobek mulutmu ini!"

"Dasar kejam!" BentakDelila.

Awas saja kau Martin. Untuk saat ini, silahkan saja kau lakukan apapun yang kau suka. Tapi, setelah seluruh hartamu berpindah atas nama Axell maka aku akan segera menendangmu ke jalanan. Delila membatin penuh janji.

Berbeda dengan keluarga Martin yang sedang dilanda keributan besar. Jose justru masih dihinggapi rasa penasaran sehingga kembali dibukanya layar laptop.

Aktif beselancar mencari informasi mengenai Nicolette secara tiba-tiba muncul diberanda bertuliskan -Aimer- sang penulis novel romantis berbaris dengan sederet karyanya. Jose terlihat sangat kesal sehingga langsung menutup laman tersebut tanpa mengklik lebih dulu siapa itu Aimer.

"Zoe!" Panggil Jose.

"Ada apa? Kau terlihat sangat kesal sekali."

Menatap tajam Zoe tanpa berkedip. "Mana hasil laporan tentang Nicolette Phoulensy Hamberson?"

Seketika langsung dibuat gelagapan, pasalnya Zoe belum mempersiapkan apapun. Merasakan aura mencekam membuat ulu hati seketika meremang, tak tahu harus menjawab apa, Zoe memilih menundukkan wajah.

"Zoe!" Bentak Jose. Akan tetapi Zoe tetap memilih bungkam.

"Shit, apa yang coba kau sembunyikan dariku Zoe?"

"Tidak ada, hanya saja aku belum menemukan alamat Ms. Nicolette." Ucap Zoe terbata – bata.

Jose langsung menggebrak meja. Sorot mata berubah gelap. Satu hal yang dipikirkannya, pasti ada rahasia besar yang sengaja Zoe sembunyikan. Mengingat sudah lama sekali mereka berdua ini bekerjasama, sudah pasti saling bisa mengerti sifat masing - masing. Terlebih Zoe sudah dianggap saudara sendiri sehingga jika ada sesuatu yang tak beres pasti akan langsung tercium.

"Maafkan aku Jose, aku memang belum menemukan alamat tempat tinggal Ms. Nicolette. Tapi aku menemukan alamat tempatnya bekerja." Nada suaranya bergetar karena terus menerus dihujani tatapan tajam setajam pedang.

Hanya ditatap saja sudah serasa dikuliti hidup - hidup, bagaimana kalau sampai Jose mengetahui akan penghianatannya ini. Entah hukuman apa yang akan diterima, yang jelas membayangkannya saja tak berani.

"Katakan!" Tatapan Jose menuntut untuk segera memberinya informasi tersebut.

"Ms. Nicolette bekerja di perusahaan penerbit, selain sebagai editor, dia juga penulis di perusahaan tersebut."

"Penulis?" Kening Jose tampak berkerut.

"Iya penulis novel. Banyak karyanya yang sudah diterbitkan. Semua orang dibuat tergila – gila dengan karyanya sehingga dijuluki king romance."

"King romance? Maksudmu karya king romance?"

"Bukan Jose. King romance itu hanya julukan saja. Ia memakai nama Aimer disetiap karyanya."

Amier? Sepertinya aku pernah melihat tulisan Aimer ini tapi dimana? Batin Jose sembari memutar bola matanya mendengar nama Aimer menggelitik pendengaran.

Jose segera memberi perintah untuk mengatur berbagai strategi supaya perusahaan penerbit tempat Nicolette bekerja agar mau memberikan data lengkap Nicolette, setelah itu memecatnya tanpa memberi pesangon dan juga sisa gaji.

Senyum mengembang langsung menghiasi bibir kokoh. "Kau akan segera datang padaku Nicolette. Rasanya aku sudah tak sabar menunggu waktu itu tiba." Lirih Jose sehingga Zoe tak dapat mendengar dengan jelas.

Lalu beralih menatap Zoe. "Pantau perkembangan Nicolette selama seminggu ini dan laporkan padaku. Ingat Zoe aku akan memberimu hukuman yang tak pernah kau bayangkan jika kau berani macam – macam!" Meskipun nada suaranya terdengar biasa saja akan tetapi penuh ancaman membuat bulu roma meremang.

Bagaimana ini? Apa iya aku harus ke kantor penerbit itu? Ini sungguh tidak adil. Bagaimana bisa Jose berubah jadi tak bijaksana dan sekejam ini pada wanita. Sebenarnya ada hubungan apa Jose dengan Nicolette ini?

"Zoe!" Bentak Jose.

"Apa yang kau pikirkan?" Kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan. "Apa yang kau sembunyikan Zoe Alsbech?"

Dengan tubuh bergetar hebat ia berucap. "Tidak ada Jose. Hanya saja ... "

"Apa? Katakan!"

"Apa ini tidak terlalu kejam untuk seorang wanita, Jose?"

"Kau ini ku bayar untuk bekerja bukan untuk mengkritik. Paham?"

Tanpamenjawab langsung meninggalkan ruang kerja Jose menuju kantor penerbit. Dalamhati terus mengucap kata maaf pada Nicolette meskipun belum saling mengenal. 

--

Thanks

Yezta Aurora

HAPPY READING!!

Hugs and kisses for my beloved readers!

Yezta_Auroracreators' thoughts