"Apa yang kau lakukan?" gadis itu berjongkok, melihat Ayahnya kini sudah tak bergerak di depannya.
"Ayah! Ayo bangun, Apa yang kau lakukan? Kau bodoh." teriak Gadis itu mengoyang-goyang tubuh Ayahnya, melihat darah yang menggalir di kepalanya. Stuart melepaskan pecahan botol itu, mendekat pada Ayahnya, ikut berjongkok di samping adiknya, merasakan denyut nadinya lalu melihat ke arah gadis itu.
"Dia sudah mati,"
"Bagus lah, kita tak perlu meminta dari dirinya lagi. Dia tak bisa diharapkan." jelas Stuart membuat adiknya kaget. Menatap Sang Kakak tak percaya, Stuart tampak tak menunjukan penyesalan sama sekali sudah membunuh Ayahnya. Gadis itu menggeleng, air mata bercucuran di pipinya.
"Kau bodoh, apa yang baru saja kau lakukan?" gadis itu semakin terisak melihat Ayahnya iba. Stuart kini menatap Adiknya kesal.
"Tenangkan dirimu. Ini takkan jadi masalah." katanya cepat. Gadis itu menggeleng cepat. Ia tak mengerti isi kepala saudaranya itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com