webnovel

Aegis The Twins Bloodless - Re:Turn

Sebuah kisah petualangan seorang Aegis, sang juru selamat. Seorang remaja yang sedang mencari jati dirinya sebagai seorang Aegis. Dia dan temannya dari Sekolah Sihir 1 Bandung pergi berpetualang ke dunia lain dalam rangka pertukaran pelajar antar dua dunia. Dengan harapan sepulangnya mereka dari Aizza, mereka dapat menghilangkan sihir jahat tingkat tinggi yang menyelubungi kota Bandung.

itsmdg · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
14 Chs

Prolog

Masa depan selalu identik dengan teknologi-teknologinya yang sangat canggih. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai hal yang sangat besar pun pasti ada sangkut pautnya dengan sebuah teknologi. Namun, bagaimana jika masa depan adalah masa lalu yang terulang kembali?

20 tahun yang lalu, pada hari senin tanggal 23 Maret 2043, merupakan hari yang tak akan pernah dilupakan oleh seluruh umat manusia. Khususnya bagi mereka yang tinggal di kota Bandung, Indonesia. Mereka menandai hari itu sebagai hari kemalangan atau hari kesialan. Pasalnya, di hari itu telah terjadi sebuah fenomena aneh yang merenggut hampir seluruh populasi umat manusia di kota Bandung.

Di suatu tempat di kota Bandung muncul sebuah portal dimensi besar yang kemunculannya disertai sebuah bencana yang membuat seluruh permukaan tanah di kota Bandung ambles jauh ke dalam tanah. Kejadian itu membuat kota Bandung terisolasi dari arah manapun. Listrik padam seketika, semua alat elektronik secara mendadak mati tak berfungsi, senjata api tiba-tiba macet tak bisa digunakan, kendaraan seperti mobil dan motor mendadak mati total, dan mereka yang masih berkendara mengalami kecelakaan beruntun. Pesawat yang masih berada di langit pun tiba-tiba jatuh menukik, menabrak daratan, lalu meledak seketika menyisakan kobaran api dan asap hitam. Saat itu juga ratusan ribu hingga bahkan jutaan mayat tergeletak begitu saja di setiap sudut kota dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Tak lama setelah kejadian itu, berbagai macam makhluk keluar dari portal dimensi tersebut, dan mulai menyerang sisa-sisa manusia yang masih selamat.

Mereka yang masih bertahan hidup mulai berkumpul, berkelompok, dan menyatukan kekuatan. Sampai suatu ketika muncul satu kelompok yang bernama Union Six, mereka adalah kelompok aliansi dari berbagai ras makhluk hidup dari dunia lain di dalam portal, dunia yang mereka sebut dengan nama, Aizza. Kelompok manusia pun bersatu dengan Union Six guna menghentikan sebuah rencana jahat dari kelompok lainnya yang bernama The Immortals. Mereka berusaha menyatukan ke dua dunia menjadi satu bagian dengan cara menciptakan portal dimensi yang lebih banyak lagi. Di mana akan ada lebih banyak korban lainnya hingga menyisakan orang-orang kuat yang pantas untuk tinggal di dalam dunia idaman mereka. Terjadilah sebuah peperangan layaknya di film-film fantasi, sebuah perang antar beragam makhluk hidup dengan senjata tajam, dan sebuah sihir yang menjadi satu-satunya serangan. Dan semua itu terjadi selama beberapa hari di kota Bandung, kota yang dulunya sangat di rindukan, kini menjadi tempat yang sangat mengerikan.

Kelompok aliansi pun berhasil memenangkan pertarungan tersebut dengan bantuan dari seorang Aegis. Aegis, merupakan sebutan bagi orang-orang terpilih yang memiliki kekuatan sihir yang tak terbatas, mereka adalah tujuh orang kembar yang tak sedarah. Ke tujuh orang tersebut memiliki orang tua yang berbeda, tempat yang berbeda, bahkan bisa saja berasal dari ras makhluk yang berbeda, dan mungkin saja lahir di zaman yang berbeda pula. Entah kebetulan atau memang sudah takdir, seorang Aegis tiba-tiba ada diantara mereka dan membantu kelompok aliansi mengalahkan The Immmortals.

Kota Bandung pun dinyatakan selamat, bahkan dunia itu pun sendiri telah selamat. Meskipun begitu, tak ada satu orang pun dari kelompok aliansi yang senang akan kemenangan tersebut. Sebaliknya, mereka bersedih, hasil ini tak sebanding dengan jutaan nyawa yang telah melayang. Mereka hanya bisa bersyukur kota ini masih bisa di selamatkan, meski menyisakan luka, dan trauma bagi semua orang. Akibat dari kejadian tersebut, kini kota Bandung memiliki sebuah portal dimensi yang abadi. Portal yang menjembatani antar dimensi yang berbeda, sebuah portal yang terhubung langsung dengan dunia lain, Aizza.

Tahun demi tahun telah berlalu, kini kota Bandung mulai hidup dan bangkit kembali. Namun tetap saja, hingga saat ini semua alat elektronik, kendaraan, dan senjata api tak bisa digunakan. Masyarkat di kota Bandung pun harus berkerja keras demi membangun kembali peradaban dan perkonomian yang telah hilang, benar-benar masa depan yang tak di inginkan.

Namun, di lain sisi … ada satu hal yang terbangun dari kota Bandung. Satu hal yang mengubah segalanya, satu hal yang bahkan bebeberapa orang menganggapnya lebih berharga dari pada teknologi-teknologi yang canggih, yaitu … sihir, sebuah sihir. Satu persatu orang mulai merasakan sebuah energi kehidupan di dalam tubuh mereka, orang-orang dari Aizza mengatakan jika energi tersebut adalah mana, sebuah sumber energi kehidupan yang dimiliki oleh setiap manusia untuk menciptakan sebuah sihir. Kemunculan sihir di kota Bandung ini disebabkan karena adanya efek samping dari terciptanya portal dimensi yang menyebabkan adanya kebocoran dimensi antara dunia Aizza dan Bumi.

Orang-orang pun menganggap sihir adalah sebuah berkah dari segala kejadian yang telah terjadi di kota Bandung, mereka pun mulai serius dan mempelajari tentang sihir. Mulai dari cara menggunakannya, mengembangkannya, hingga manfaat bagi kepentingan kota Bandung ke depannya.

Kota Bandung telah benar-benar berubah, dari kota modern dengan teknologinnya yang canggih, kini menjadi kota yang kembali ke zaman batu, namun mengenal sihir. Sihir yang tak dimiliki oleh kota manapun, dan negara manapun. Kendaraan yang awalnya menggunakan sebuah mesin seperti mobil, motor, pesawat pun kini telah terganti oleh sepeda, dan hewan-hewan yang masih selamat.

Di kota Bandung juga saat ini terdapat beragam macam ras makhluk hidup seperti elf, manusia setengah hewan, ogre, dwarf, dan masih banyak yang lainnya. Intinya manusia dan makhluk-makhluk tersebut kini hidup berdampingan di kota Bandung. Meskipun sampai saat ini masih ada beberapa orang yang membenci mereka, dan mendiskriminasi mereka. Dengan alasan jika mereka adalah sumber dari kesialan. Tanpa mereka sadari, manusia sendiri pun ikut andil dalam semua kekacauan yang terjadi di kota Bandung.

Semua perubahan yang terjadi di kota Bandung membuat seluruh perhatian orang-orang di dunia tertuju ke kota Bandung dengan segala keunikan yang ada di dalamnya.

Hingga suatu ketika saat jalan besar penghubung kota Bandung dengan kota yang lainnya telah selesai di buat dalam kurun waktu lebih dari lima tahun, pemerintah kota Bandung dan pemerintah pusat Indonesia dengan resmi membuka kembali kota Bandung untuk umum. Lalu datanglah beramai-ramai turis lokal maupun mancanegara ke kota Bandung. Hingga pada akhirnya kota Bandung pun kini telah kembali menjadi ramai pendatang, bahkan lebih ramai dari sebelumnya.

Jumlah pengunjung yang melonjak drastis membuat pemerintah kota Bandung terpaksa harus membatasi jumlah turis yang bisa masuk ke kota Bandung per harinya. Beberapa dari turis yang berdatangan bermaksud untuk mencari tahu tentang sejarah yang baru saja terjadi, ada pula yang ingin meneliti tentang sihir, dan ada juga yang sekedar penasaran dengan apa yang ada di kota Bandung. Dan satu hal lagi yang sangat menarik perhatian turis adalah sebuah portal menuju dunia lain. Dunia yang sama sekali belum pernah terjamah oleh umat manusia di Bumi.

Namun, tak sembarang orang bisa keluar masuk portal tersebut. Demi keamanan, kenyamanan, dan demi menjaga kedamaian bagi kedua dunia, portal tersebut di jaga dengan sangat ketat oleh aliansi Union Six dan manusia. Tak seperti di Bumi, di Aizza … tak semua makhluk atau ras memiliki akal dan berpikir logis seperti kelompok Union Six dan The Immortals, masih banyak dari mereka yang tak memiliki akal sehat, yang mereka tahu hanya bertarung untuk bertahan hidup, dan tentunya mereka memiliki kekuatan di atas rata-rata manusia normal pada umumnya.

Beberapa tahun setelah kota Bandung mulai kembali menjalani aktifitas normal seperti biasanya, dan dengan sihir yang sudah menjadi bagian dari kota tersebut. Tiba-tiba, ada satu kejadian yang cukup menggemparkan kota Bandung. Satu persatu bayi yang baru saja lahir telah diidentifikasi sebagai seorang Aegis, mereka adalah Aegis generasi baru. Setelah sekian lama ketika sang pahlawan, yang merupakan seorang Aegis satu-satunya menghilang tanpa jejak.

Kemunculan Aegis generasi baru tersebut di sambut bahagia oleh seluruh umat manusia. Namun beberapa orang tak menyambutnya dengan kebahagiaan. Mereka yang menyadarinya yakin akan satu hal, Aegis tak muncul begitu saja untuk menyelamatkan sesuatu yang tak perlu untuk diselamatkan. Sesuatu yang buruk akan segera terjadi, entah sisa-sisa dari the immortals atau mungkin keburukan lainnya akan segera menimpa kota Bandung.­­ Tak ada yang benar-benar tahu, kemalangan akan mendatangi siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Tapi aku tak peduli, meskipun mereka memanggilku seorang Aegis, nyatanya aku tak memiliki kekuatan sihir seperti apa yang mereka bilang, aku benar-benar berbeda dari mereka. Lagi pula aku tak suka dengan mereka, dan aku pun tak punya niat sedikitpun untuk berteman dengan mereka. Yang aku inginkan dari perjalanan ini adalah bertemu dengan seorang gadis dari bangsa elf! Mereka sangat menggemaskan! Telinga yang panjang dengan wajah yang cantiknya itu benar-benar sebuah kombinasi yang sangat sempurna! Mereka adalah artian dari kata cantik yang sebenarnya! Aku benar-benar menyukai mereka!

Ohh!!! Hampir saja!

Hampir saja aku mimisan!

Tidak-tidak! Tidak boleh!

Arghh!!

"Oi Rey, apa kau baik-baik saja? Ayo, mereka sudah menunggu," ucap Red Scarlett, seorang Aegis, dan juga … teman sekamarku di asrama. Dia adalah seorang bintang, seorang murid yang memiliki nilai yang sangat sempurna dari segala aspek penilaian. Dia juga memiliki sesuatu yang sangat aku inginkan, dia … seorang elf! Dia bahkan merupakan keturunan dari sang Pahlawan, dia benar-benar sempurna, memikirkan semua itu membuatku merasa bukan siapa-siapa saat bersamanya.

"Ya, aku baik-baik saja."

Seseorang dengan pakaian rapih serba hitam berajalan dengan santai dan berkata, "mohon perhatian, cepat berkumpul dan maju kedepan. Tentunya kalian tahu apa yang akan kalian lakukan bukan? Tolong ikuti pemandu kalian dan dengar apa yang dia ucapkan, berhati-hati lah."

Aku dan beberapa murid lainnya melangkahkan kaki menuju portal dimensi tersebut.

Secara perlahan tubuh kami mulai berpindah dimensi.

Dari Bumi—

—menuju Aizza.

"Yo, Aegis … selamat datang di Aizza, dan selamat datang di kota westmoon," sambut seorang manusia kerdil atau dwarf yang sedang mengendarai kuda.

Bandung, 1 Maret 2063 – Westmoon, 1 March 7763.