webnovel

Faith: Finally Spoke (2)

Mengapa ada kegelapan didunia ini? Jika cahaya yang begitu indah terhalang, maka bayanganlah yang akan mengisi ruang yang yang tak sanggup cahaya itu hinggapi, Lalu cahaya siapa yang telah menggelapkan seluruh semesta? Dan apa yang menghalanginya sehingga seluruh semesta hanya sekedar bayangan?

Advocatus_d

Keterkejutan yang sangat alami, Satu koin emas hanya berlaku untuk 3 informasi penting.

"Seharusnya hanya 1, tapi anda adalah pelanggan spesial" sang wanita menyeduhkan segelas kopi panas.

Faith duduk disebuah kursi dalam ruangan yang redup. Dan Hanya ada mereka berdua dalam ruang sunyi ini.

"Jadi, apa saja yang kau punya Nona" tangan kanannya mengangkat secangkir kopi

Dalam ruangan yang begitu hening, cahayanya menyatu dengan seisi ruangan, wanita itu duduk berhadapan. Gerak bibirnya yang tipis terlewati ratusan kata.

15 menit telah cukup untuk semua informasi yang ia butuhkan, saatnya melangkahkan kaki meninggalkan jejak diatas tanah.

Faith kembali ke penginapan dan mengetuk pintu kamar Vampir. Kini tubuh fisiknya menyerupai manusia normal, ia merubah kondisi taring dan kedua telinga.

"Vam??, apa kau didalam?"

Namun pintu kamarnya tak terkunci, saat kaki kanannya melewatkan batas pintu, pandangannya tertuju pada sebuah cermin yang retak.

"(Apa yang dilakukan vampir bodoh ini!?)"

Ia memandang seorang wanita yang tertidur pulas diatas ranjang, Ia mendekat dengan langkah yang senyap. Baru kali ini ia melihatnya tertidur, bagai seorang puteri yang lelah menunggu pangeran.

Kali ini Faith merasakan sebuah Atmosfir yang jauh berbeda sebelumnya.

"Kalau seperti ini, kau benar-benar seorang wanita" Faith mengelus rambut peraknya dengan lamban.

"Tetaplah seperti ini" sebuah perasaan yang saling terhubung dengan misteri.

Faith meninggalkannya dengan sebuah steak daging favoritnya yang dibalut dengan harapan kedepannya.

Keesokan harinya, mereka bertiga berkumpul, Zodias memakai kerudung serta perban, menyamar sebagai seorang lelaki pengidap penyakit kulit, sebuah ide aneh dari Faith.

"Uhuk-uhuk, bagaimana rencana selanjutnya? Uhuk-uhuk dua hari lagi kita akan bertemu dengan perwakilan kerajaan Tartura"

Zodias duduk tegap dengan penuh kesadaran akan sekitar. Vampir diam mengamati luar jendela.

"Aku akan pergi ke Universitas di Kota ini, beberapa pelajar yang masih muda sudah mendengar kabar yang sedang hangat diperbincangkan, dan juga tidak perlu batuk Zodias, orang-orang akan percaya kalau kau benar-benar menderita penyakit kronis"

Satu poin yang ia dapat dari si makelar informasi. Bahwasanya ada banyak sekali anak-anak muda yang mencoba membuka lebar isu ini, sebuah isu yang tak hanya berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan kerajaan Tartura.

Tartura adalah kerajaan yang telah mencapai modernisasi jauh melebihi kerajaan lain, namun dibalik perkembangan yang begitu masif ini, tentunya kecurigaan harus tetap ditingkatkan.

Para anak-anak muda dengan pemikiran kritisnya berhasil menguak sedikit sisi gelap Tartura, bagaimana cara mereka mendapatkan begitu banyak dan melimpah minyak bumi, dan mengapa semakin banyak gedung tinggi yang dibangun.

Tartura sebelumnya hanyalah kerajaan yang ekonominya tak terlalu baik, namun dalam waktu 20 tahun mereka mampu membangun infrastruktur besar-besaran.

Kini langkah awalnya ia injakkan di atas lantai universitas.

Informan yang Ia temui telah mengurus segala sesuatu yang Faith butuhkan, bahkan saat ia berada dalam Universitas pun, juga bagian dari campur tangannya.

Sebuah tempat yang begitu luas dan megah, seolah-olah ia melihat istana mini didepannya.

Lalu seorang lelaki mengantarnya kesebuah ruangan khusus untuk diskusi.

Saat ia membuka pintu ruangan, hanya ada 2 perempuan dan 1 lelaki, mereka semua remaja.

Seorang gadis yang duduk diam di pojok ruangan, memangku sebuah buku sambil membersihkan kacamatanya, ia mengingatkannya pada Irly Loneliest.

"Oke, semuanya perhatian, kita akan mulai diskusi ini, tapi sebelumnya aku ingin mengenal kalian bertiga lebih dalam"

Seorang remaja perempuan yang bersemangat, rambutnya ia ikat dengan model twintails, Ia mengenalkan dirinya

"Aku Zoyaa!!"

Dan pemuda yang memiliki wajah serius dengan pose Crosshand, ia terkadang menggerakkan kacamatanya dengan jari telunjuk.

"Namaku, David"

Dan remaja perempuan yang sangat pemalu yang sangat suka membaca buku walau penglihatannya buruk.

"Namaku, Vilen"

Sebelum diskusi dimulai, David memberitahu Faith jika sebelumnya ada banyak sekali pelajar yang ikut serta dalam diskusi ini, namun mereka semua mulai terancam satu persatu. Dan pada akhirnya meninggalkan kelompok ini.

"Kami adalah kelompok yang mewakilkan alam untuk berbicara!!!!" David mengangkat kedua tangannya

"Yeayyhh!!! Mata empat bersorakkk!!" Zoya bergembira.

"Zoya!! Jangan panggil aku mata empat!"

Vilen masih sibuk membaca bukunya, karena Terkadang ia membaca Novel untuk menenangkan pikirannya.

"Vi!! Kau sedang membaca apa?" Zoya mendekatinya.

"Novel, Penulis Favorit ku I.L menulis buku baru, biasanya dia menulis buku ilmiah yang sulit untuk aku taruh dalam rak"

"(Sepertinya kelompok ini unik)"

"Zoya! Kembali ke kursimu, Vi kita akan mulai diskusi"

Zoya menutup kedua telinganya, "aaaaa mata empat berisikkk"

Butuh 8 menit untuk menunggu mereka siap, dan diskusi dimulai.

....

"Kalian pasti sudah tahu apa yang akan kita bicarakan, jadi apakah kalian sudah memiliki recana sebelumnya?" Faith memulai pembicaraan.

David menjelaskan, jika sebelumnya mereka berencana melakukan demonstrasi, namun seminggu sebelumnya beberapa rekannya diancam, dan pada akhirnya hanya tinggal mereka bertiga.

Faith membuka identitasnya sebagai diplomat, serta tujuannya membantu para Elf.

David dan Zoya terkejut, mereka sebelumnya hanya mendapat kabar bahwa akan ada orang luar yang mendukung dan ikut serta dalam kelompok aktivis ini.

Faith mulai memaparkan pikirannya. Ia menjelaskan bahwasanya Alam adalah Senior kita di kehidupan, Mereka seharusnya kita hormati, seandainya mereka berbahasa dengan bahasa yang sama seperti kita, Seluruh Human dan Humanoid di dunia ini tak akan bisa tidur nyenyak.

"Makian, cecaran, hinaan, mereka akan senantiasa bersuara, Memangnya apa hak kita dan kontribusi kita terhadap alam, jika kita selalu merasa dominan terhadap mereka?"

Lalu David juga mengutarakan pendapatnya,

"Hampir setiap hari, aku selalu melihat manusia di kota ini benar-benar hanya terlihat kebuasannya saja"

Seorang kusir kuda yang mencambuk kudanya agar melaju lebih kencang, beberapa humanoid yang dipaksa bekerja tanpa upah karena mereka diperbudak, asap yang selalu mengepul hingga mewarnai langit Kota menjadi gelap.

Kemudian Zoya juga berbicara dengan tajam perihal masalah ini, walaupun ia terlihat tidak serius dan cenderung bersenang-senang.

"Sebenarnya wilayah hutan yang dimiliki keluargaku, 1 bulan yang lalu telah diambil paksa, itu adalah lahan pribadi kami, bahkan setiap hari kami selalu merawatnya, akan tetapi sebuah surat perintah dari Raja telah mengubahnya menjadi jalur Kereta Uap"

Ini bukanlah eminent domain, karena tak ada kompensasi terhadap tindak paksa ini. Hutan tersebut sebenarnya telah dibeli oleh kakek Zoya yang mana keluarganya adalah konglomerat.

Hutan tersebut dibakar habis, karena proyek pembangunan jalur kereta Uap diharuskan selesai dalam waktu singkat.

Tak hanya itu, Zoya sebenarnya sangat menyukai kicauan burung.

"Kau tahu aku selalu memikirkan, akan tinggal dimana para burung yang setiap pagi aku dengar kicauannya, mengingat jumlah pohon dalam kerajaan ini makin hari makin menipis, Karena ayahku juga seorang pengamat politik, aku pernah mendengar darinya, pohon-pohon yang dibabat habis untuk dijadikan kertas ternyata hanya untuk menguntungkan oligarki, karena sebenarnya kekuasaan raja dalam kendali mereka"

Kemudian Vi juga menyuarakan pendapatnya,

"David dan Zoya telah mengutarakan Pengetahuan mereka mengenai masalah ini, Aku percaya jika sebenarnya tak hanya kita berempat yang memikirkan masalah ini, namun ada sebuah penghalang untuk kita menguak rahasia dibalik layar, bahkan rekan-rekan kita saja sudah diancam oleh mereka, namun mengapa kita bertiga tetap berada disini?"

"Aku percaya jika alam akan meregenerasi dirinya, kita juga bagian dari alam, bagaimana cara kita ikut Andil dalam hal ini?"

Mereka bertiga, bersama sunyi mengamati.

"Apakah kita akan membiarkan mereka semua membusuk demi regenerasi alam?, apakah kebusukan mereka mampu menyuplai kompos untuk setiap pohon yang mereka tebang? Bertaruhlah denganku, tak ada satu pohon pun yang akan menerima mereka sebagai nutrisi"

Vi menyelesaikan argumen yang telah ia susun melebihi ekspektasi tiga orang yang mendengarnya. Lalu diskusi mereka berempat berlanjut hingga sore.

Dan Faith menawarkan sebuah tindakan sebagai langkah awal memberontak terhadap hegemoni yang selama ini memagari pemahaman umum.

Yaitu sebuah evolusi dari penyampaian informasi yang mana akan sangat mempengaruhi segala barier yang selama ini menghalangi siapapun untuk masuk kedalamnya.

"Kita akan membuat koran berita dan mengedarkannya!", Faith mengeluarkan sebuah lembaran kertas kosong besar.

Sebenarnya rencana ini hanyalah opsional, namun karena keluarga Zoya saat ini sedang mengembangkan mesin percetakan untuk mengembangkan produksi massal suatu buku.

Faith benar-benar harus memanfaatkan keadaan ini, tentunya Zoya akan sangat menerima saran yang begitu inovatif.

"Namun untuk menarik pembaca, kita memerlukan nilai baru selain hanya sekedar kata yang dirangkai" Vi mengutarakan problem mengenai rencana ini.

Mengingat minat baca rata-rata Masyarakat Tartura sangat rendah, serta harga buku sangatlah mahal walau kertas yang dipakai begitu mudah didapatkan.

"Apa diantara kalian ada yang bisa melukis?" Pertanyaan dari Faith terjawab cepat oleh acungan jari telunjuk dari David.

"Aku bisa, tapi tidak terlalu bagus"

"Nice!, lengkap sudah rencana kita"

Semuanya berakhir sementara, Diskusi dibubarkan oleh waktu, setiap tokoh cerita berjalan dijalan yang berbeda dengan tujuan yang sama.

Faith menuju penginapan sebelum matahari benar-benar berpamitan. Namun Zodias menunggunya dari depan pintu kamar dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Faith, Maafkan aku, Vampir yang bersamamu, dia pergi"

"Huh?, apa dia mengatakan sesuatu?"

"Dia bilang, akan melakukan semuanya sendiri"

Faith memahaminya, Theory of Mind benar-benar menjelaskan Res Privata dari Vampir yang hingga saat ini berkonfrontasi pikiran dengannya.

"Mungkin inilah yang terbaik"

jika dunia tak mau mendampingimu, lantas apa yang membuatmu bertahan hingga sekarang?

advokatus_Dcreators' thoughts