Waktu begitu cepat berlalu, sore ini Hao Nan bersiap-siap setelah menerima pemeriksaan rutin dan meminum obat yang sudah menjadi rutinitasnya. Hao Nan di bantu oleh pelayan memakai Long Dress yang telah Xiao siapkan.
"Nyonya Hao Nan malam ini terlihat cantik dan elegan. Saya yakin Tuan Xiao pasti akan terkagum melihat kecantikan Nyonya".
Hao Nan memakai Long Dress putih tulang dengan model tanpa lengan dan bagian atas menyamping. Dengan memakai kalung berlian pemberian Xiao dan sentuhan make up sederhana membuat Hao Nan terlihat semakin anggun dan menawan.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan? Bukankah ini hanya pertemuan keluarga?". Tanya Hao pada pelayan yang membantunya merias diri.
Waktu sudah menjelang malam, terdengar bunyi suara mobil yang berhenti didepan rumah.
"Nyonya.. Sepertinya Tuan Xiao sudah datang. Nyonya tidak perlu minder atau tidak pantas, karena malam ini nyonya Hao memang benar-benar cantik". Puji Pelayan.
Kreeak.. Suara pintu terbuka.
"Hao Nan, Apa kamu sudah siap?*. Tanya Xiao yang berada diambang pintu.
Hao Nan beranjak dari tempat duduknya dan membalikkan badan kearah Xiao.
Xiao tidak henti-hentinya menatap Hao Nan, dia yang hanya sekali melihat Hao Nan memakai Dress dan berpenampilan cantik membuatnya terkagum. Xiao berjalan perlahan mendekati Hao Nan.
"Cantik.. Kamu begitu cantik malam ini Hao Nan". Puji Xiao,
Seketika jantung Hao Nan berdeguk kencang, perasaannya seakan terbang mendengar perkataan singkat dari Xiao. 'Ada apa dengan perasaanku? Tidak..! Ini pasti ada yang salah denganku'. Hao Nan memegang dadanya yang terus berdebar.
Hao Nan yang merasa terus di perhatikan Xiao hanya bisa terdiam dan menundukkan wajah karena malu. Sesekali Hao Nan mencuri pandang Xiqo yang terlihat Tampan dengan setelan Jas Single Beastred warna hitam gelap dengan rompi abu-abi gelap dan dasi yang selaras membuat Xiao terlihat berbeda.
Xiao yang tahu Hao Nan mencuri pandang darinya tersenyum jahil. "Mengapa kamu menundukkan wajahmu Nona Hao Nan. Apakah kamu tidak ingin menilai penampilanku saat ini?". Sindir Xiao.
Kini Xiao berdiri tepat didepan Hao Nan. Dia mengangkat wajah Hao Nan yang tertunduk. "Jangan sembunyikan wajah cantikmu dariku Hao Nan".
Bersemu merah terlihat di wajah Hao Nan, "Jangan memandangku seperti itu Tuan Xiao, lebih baik kita bergegas. Ini sudah malam". Kata Hao Nan mengalihkan pembicaraan.
"Eh.. Jangan mengalihkan perhatianmu dariku Nyonya Muda Xiao". Sambung Xiao dengan senyum jahilnya.
Melihat Hao Nan semakin memerah Xiao menggenggam tangan Hao Nan. Dia mengecup kening Hao nan dan membawanya berjalan keluar. "Baiklah.. Aku tidak akan menggodamu. Kita berangkat sekarang yah".
Di perjalanan Hao Nan hanya terdiam memandang ke arah kaca mobil. Dia masih mengingat kejadian pagi tadi yang membuatnya berdebar hingga hilang fokus dalam mengerjakan hal apapun.
"Jangan terlalu difikirkan.. Hao Nan, kamu terlalu sulit untuk jujur pada perasaanmu hingga membuatmu seperti ini. Sampai kapan kamu akan terus mengelak?". Tanya Xiao sambil terus memegang kemudi.
"Sok tahu..! Kamu terlalu percaya diri jika berpendapat kalau aku diam karenamu". Kata Hao Nan mengelak. Padahal jelas sekali dia sedang memikirkan kejadian saat bersamanya.
Setibanya di depan kediaman Keluarga Wang Xiao memarkirkan mobik didepan pintu masuk utama. Hao Nan bingung melihat keadaan rumah yang begitu ramai dengan dekorasi yang sederhana.
"Sebenarnya keluargamu sedang mengadakan acara apa Tuan Xiao?". Tanya Hao Nan heran.
"Hanya Party penyambutan yang di buat Ayah karena aku masih kembali dalam keadaan selamat dan kepulangan Kakakku Wang Lie Ying kembali dari Ausi".
Xiao keluar dan membukakan pintu mobil untuk Hao Nan. Xiao mengulurkan tangannya untuk menggandeng Hao Nan masuk kedalam Party.
Xiao yang sejak awal terkenal selalu sendiri tanpa pendamping jika menghadiri jamuan atau Party membuat semua tamu undangan terutama kaum wanita tercengang. Hao Nan yang terdiam menjadi pusat perhatian wanita yang mengidamkan Xiao. Dalam sekejap Hao Nan menjadi buah bibir para wanita bangsawan dan keluarga terpandang.
"Apa ada yang salah denganku?. Mengapa mereka memandangku seperti itu?". Bisik Hao Nan.
"Kamu mau tahu?". Xiao memandang Hao Nan tajam. "Karena kamu malam ini terlihat cantik dan menawan. Mungkin mereka sedikit iri padamu. Sudahlah, jangan perdulikan mereka. Ayo.. Aku akan membawamu pada Ayahku".
Xiao terus menggandeng Hao Nan tanpa memperdulikan wanita yang menatap Hao Nan sinis.
"Ayah.." Sapa Xiao yang pada Ayahnya yang sedang bersama Lie Ying menyambut tamu.
"Xiao, dari mana saja kamu? Ayah baru saja ingin mengenalkanmu pada calon istrimu. Dia bahkan datang bersama orang tuanya".
"Ayah..! Sejak kapan aku mengatakan ingin menikah dengan pilihan Ayah?. Aku kemari untuk mengenalkan calon istriku padamu, tapi sepertinya itu tidak perlu". Kata Xiao dingin.
Hao Nan yang mendengar seketika lemas, Dia tidak bisa mengungkapkan perasannya saat ini. Baru saja perasannya melayanh karena sikap Xiao dan seketika dipatahkan saat itu juga hongga terjauh.
Lie Ying yang melihat Hao Nan terdiam menyapanya untuk mencairkan suasana. "Selamat malam Nona Hao Nan. Aku senang kamu mau menghadiri Party ini. Maaf jika kamu datang menghadiri Party justru mendengar hal yang tidak mengenakkan".
"Tuan Lie tidak perlu meminta maaf, aku memang tidak berniat untuk datang keParty ini". Jawab Hao Nan dingin. Hao Nan melepas genggaman Xiao dan berjalan mundur.
Xiao menarik kembali tangan Hao Nan dan mendekap tubuhnya. "Terserah Ayah setuju atau tidak aku akan tetap menikah dengan Hao Nan. Dulu aku pernah kehilangan orang yang penting hingga membuatku hancur karena ulahmu, tapi tidak untuk kali ini..!". Bantah Xiao tegas.
Perdebatan mereka menyita perhatian banyak tamu, tidak terkecuali calon Xiao.
"Xiao.. Apa maksudmu?". Tanya seorang wanita anggun dengan Gaun Malamnya yang mendengar perdebatan mereka.
Xiao berdebar mendengar suara itu, Xiao bahkan tidak bisa membayangkan kalau itu benar-benar dia. Xiao membalikkan badan dan melihat siapa wanita yang berbicara padanya. "Zhe Quan…! ". Seketika Xiao melepas pegangan tangan Hao Nan.
malam Kakak.....
eps kali ini bkin yang nulis gereget. Zhe Quan muncul didepan mata Xiao. Ko bisa? bukannya dia sudah tiada?..
di tunggu Ulasan dan kritik sarannya yah ka.
jangan lupa Vote dan bintangnnya yah..
Happy Reading..