Zalina berjalan dengan tenang seperti biasa. Meski ia merasa sedang menjadi pusat perhatian pagi itu. Tapi, gadis itu paling pintar untuk menguasai diri dengan baik. Sampai di meja Arimbi, dia kembali harus mengerutkan dahi saat melihat bunga mawar merah segar ada di atas meja kerja Arimbi.
"Bagus bunganya, Rim," komentar Zalina. Arimbi menghela napas dan langsung tersenyum.
"Silahkan Mbak masuk dulu ke ruangan, Mbak pasti akan lebih berbunga," jawab Arimbi.
Zalina hanya mengembuskan napas, dan ia hanya bisa menepuk dahinya saat melihat ke dalam ruangannya. Foto yang ada di kamar tidurnya kini ada di atas meja kerjanya. Disudut ruangan terdapat satu pot berukuran sedang bunga mawar merah. Dan di atas meja kerjanya ada beberapa cemilan dan minuman sehat.
"Kapan lelaki tengil itu menyiapkan semua ini?" tanya Zalina pada Arimbi yang mengikuti langkahnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com