Damian menatap Riris tak percaya. Ia pikir Riris selembut Arista, tapi ternyata tidak kalah barbar dengan Zalina untuk urusan asmara.
"Kenapa? Duh, Damian kau dengar aku baik-baik. Mungkin, di Indonesia sudah biasa jika seorang lelaki menikah dengan seorang wanita, lantas wanita itu meninggal. Untuk suatu alasan, lelaki itu menikahi adiknya. Istilahnya turun ranjang, begitu kan? Tapi, buatku tidak bisa bagitu . Apa lagi Arista almarhum adalah saudari kembarku. Kau itu mau denganku hanya karena aku mirip dengan almarhum. Itu bukan cinta namanya. Enak saja, haduh sudahlah lebih baik kau pulang saja. Kau boleh mengatakan hal tentang cinta hanya untuk ketiga anakmu."
"Ris..."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com