Pagi sekali Zalina sudah bangun dan menyiapkan sarapan juga bekal untuk ketiga anaknya. Berada dalam tubuh Arista selama hampir 2 bulan membuat Zalina terbiasa memegang sutil dan peralatan masak lainnya. Terlebih lagi, Arista sudah memberikan resep- resep makanan favorit anak- anak sehingga Zalina tidak kesulitan saat harus memasaknya.
"Wah, pagi-pagi Ibu sudah bangun. Saya bantu ya," kata Sutinah. Zalina tersenyum, pagi itu ia membuat Lasagna untuk sarapan. Ia juga membuatkan bento dengan ayam katsu dan salad untuk bekal anak-anak. Ia juga memasukkan dessert box ke dalam kotak bekal mereka, tak lupa sekotak susu. Melihat semua itu, Sutinah menitikkan air matanya.
"Loh, kenapa kok malah nangis, mbak? Katanya mau bantu saya?" tanya Zalina keheranan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com